Petugas melakukan penanganan bencana setelah hujan melanda wilayah Badung, Rabu (23/2). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah kejadian bencana terjadi di wilayah Badung Selatan, pascahujan yang melanda sejak Rabu (23/2) dini hari. Dari pantauan di lapangan, tak hanya terjadi patahnya ranting pohon berukuran cukup besar yang menimpa bale gong dan toilet di kawasan Setra Desa Adat Bualu dan Kampial Kecamatan Kuta Selatan, juga terjadi genangan air di wilayah Seminyak dan Jalan Dewi Sri Legian.

Menurut Ketua LPM Kelurahan Benoa, Wayan Ambara, kejadian patahnya ranting pohon ini, diperkirakan terjadi pukul 06.00 WITA. Atas kejadian itu, pihaknya kemudian melaporkan kepada pihak BPBD dan dikoordinasikan ke Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Badung untuk penanganan.

Semula penanganan kejadian itu distensi oleh tim DLHK kelurahan Benoa. Namun karena ukuran ranting yang cukup besar, maka diperlukan penyensoran. Hal itu kemudian ditangani oleh tim TRC BPBD Badung untuk pembersihan.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Tingkatkan Mitigasi Bencana

Dikatakannya, ranting pohon yang patah ini, memang berukuran cukup besar. Bahkan menurutnya, pohon ini merupakan salah satu pohon yang dikeramatkan. “Karena pohon itu dianggap keramat, maka ranting pohon tersebut tidak dibuang ke TPA melainkan ke area sekitar kawasan setra,” ucapnya.

Berdasarkan laporan kebencanaan BPBD Kabupaten Badung, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan dahan pohon beringin tumbang menimpa bale gong dan toilet pura Prajapati Desa Adat Bualu dan Kampial. Diameter ranting pohon tersebut berukuran 20 cm dengan ketinggian 15 cm.

Kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 02.00 WITA, dengan menimpa pada bagian atap bangunan bale gong seluas 7×4 cm dan atap toilet berukuran 2×3 cm. Tidak ada korban yang ditimbulkan dari kejadian itu, namun kerugian materi diperkirakan sekitar Rp300 juta.

Baca juga:  Jadi Langganan Banjir, Simpang Susuan Direkonstruksi

Tim BPBD sendiri menerima informasi tersebut sekitar pukul 08.38 WITA. Kemudian diterjunkan tim TRC PB BPBD Badung ke lokasi Bencana/kejadian, untuk dilakukan assesment dan pemotongan di TKP.

Penanganan tersebut berlangsung selama 30 menit, tanpa mengalami kendala di lapangan. Adapun pihak yang terlibat yaitu BPBD Badung, DLHK Kelurahan, Aparat Desa dan masyarakat setempat.

Sementara itu, terkait genangan air di wilayah Jalan Dewi Sri Legian dan Jalan Dewi Kunti II yang merupakan akses menuju kantor Kelurahan Seminyak, sempat membuat arus lalu lintas tersendat.

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali tanggal 23—25 Februari 2022, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali. Termasuk mewaspadai dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat petir.

Baca juga:  Cuaca Ekstrim, Pelayaran Dari Pulau Sapaken ke PPI Sangsit Terhenti

Saat ini wilayah Bali sedang dalam periode musim hujan, ditambah dengan Indeks Enso di Nino 3.4 adalah -0,59. Faktor tersebut secara signifikan meningkatkan potensi hujan di wilayah Indonesia.

Selain itu, MJO saat ini masih terpantau aktif di fase 3 (Indian Ocean), yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di Indonesia. Saat ini, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali juga cukup hangat, yaitu berkisar antara 28-30 derajat celcius.

Kondisi itu dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air di wilayah Bali. Massa udara basah juga terkonsentrasi dari lapisan permukaan, hingga lapisan 200 mb atau 12.000 meter. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN