Yacht berbendera Malaysia terdampar di Pantai Banyuasri. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebuah Kapal Yacht ditemukan terdampar di kawasan Pantai Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Rabu (23/1). Saat ditemukan kapal ini tanpa anak buah kapal (ABK).

Kapal dengan nama lambung Sundancer 44 ini diketahui berbendera Negara Malayasia. Kepala Satuan (Kasat) Polisi Perairan dan Udara (Kasat Polairud) AKP Wayan Parta didampingi Kepala Seksi (Kasi) Humas AKP Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, pertama kali informasi terdamparnya yacht itu diterima oleh personel Polairud.

Baca juga:  Pohon Tumbang di Areal Parkir Pura Luhur Tamba Waras, Sejumlah Kendaraan Rusak dan Dua Orang Luka

Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dan memang benar yacht tersebut terdampar di tepi pantai persisnya di sebalah barat Sekolah Polisi Negara (SPN) Singaraja. Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan ABK yang mengoperasikan kapal dengan bendera Malaysia itu.

Sementara, kabin di dalam dek kapal terkunci dan tidak ditemukan identitas apapun yang menunjukkan legelitas kapal tersebut. Sementara dari pemeriksaan luar, pada dek sebelah kanan ada lubang kebocoran.

Baca juga:  Hotel Dijadikan Lokasi Karantina Naker Migran Karangasem, Muncul Penolakan dari Warga

Diduga kuat dek kapal itu rusak hingga bocor karena menghantam batu karang saat dihempaskan oleh gelombang. “Jadi benar kita mendapat informasi ada kapal yacht terdampar dan setelah dicek tidak ada identitasnya dan ruang cabin terkunci dan hanya ada bendera Malaysia, identitas lain tidak kita temukan,” katanya.

Kasat Polairud AKP Wayan Parta menambahkan, menghindari hal yang tidak diinginkan pihaknha telah mengamankan kapal tersebut. Menunggu konfirmasi pemiliknya, ia mengaku berkoordinasi dengan Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng untuk mencari tahu kemungkinan ABK yacht itu sedang menginap di salah satu hotel di Buleleng.

Baca juga:  Dilantik Jadi Dirjen Bimas Hindu, Prof Duija akan Bangun Hindu Nusantara Tanpa Diskriminasi

Sementara itu, hasil pemeriksaan awal, polisi menduga yacht ini dihempaskan gelombang setelah tali jangkarnya putus. Hanya saja, di mana titik koordinat kapal ini ditambatkan oleh ABK-nya, hingga sekarang polisi belum mendapat keterangan. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN