AMLAPURA, BALIPOST.com – Dalam waktu dekat kebun kapas yang ada di Desa Datah, Kecamatan Abang bakal memasuki masa panen. Untuk memastikan itu, Bupati Karangasem I Gede Dana melakukan pengecekan, Rabu (23/2).
Gede Dana mengungkapkan lahan yang dipakai untuk penanaman kapas itu dulunya merupakan lahan tidak produktif. Luas lahan mencapai 15 hektare.
Karena cocok untuk kebun kapas, dari itu lahan tersebut ditanami kapas. “Sekitar bulan Maret mulai bisa dipanen,” ucapnya.
Gede Dana, menambahkan setelah dipanen, pihaknya tinggal melakukan komunikasi dengan para perajin benang tukelan dan pengepulnya. Para pengepul ini, sudah siap untuk menampung hasil kapas petani yang kemudian dilakukan pemintalan secara tradisional. “Benang ini nantinya bisa distribusikan keluar Karangasem,” jelasnya.
Dia menjelaskan, masyarakat di Dusun Tegallanglangan maupun di Batu Dawa, Desa Tulamben dulunya sudah terbiasa menanam kapas. Saat ini, pihaknya tinggal membangkitkan kembali agar masyarakat kembali menanam kapas.
“Setelah ini berhasil, rencananya Pemkab Karangasem akan kembali melakukan penanaman kapas dilahan seluas 100 hektare,” ujar Dana.
Petani Kapas, I Gede Putra, mengatakan, sebelum ditanami kapas, lahan yang dimiliki memang kurang produktif. Kendati demikian, lahan sempat ditanami jagung dan singkong. “Agar lahan lebih produktif lagi, makanya saya memilih menanam kapas ini,” jelasnya.
Dia menambahkan, hasil penanaman kapas ini cukup bagus. Dan kini tinggal pemasaran hasil panen yang harus difasilitasi oleh pemerintah, sehingga harga kapas tidak sampai anjlok. “Sekarang ini harga kapas Rp 25 ribu perkilogramnya. Jadi, kita harap harga kapas jangan sampai dibawah Rp 25 ribu per kilogramnya, kalau bisa lebih mahal agar petani tak merugi,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)