Tim Biru Prokasih melakukan pembersihan sampah di saluran air. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOSRLT.com – Hujan yang melanda Kota Denpasar pada Sabtu (5/3) malam hingga Minggu (6/3) pagi membuat sejumlah lokasi di Denpasar tergenang. Saluran air di beberapa titik tersumbat sampah.

Hal ini mendapat atensi cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar melalui Tim Biru Prokasih. Beberapa titik yang dibersihkan, mulai dari Saluran Air di Jalan Cok Agung Tresna, Bundaran Renon, Jalan Gunung Salak, Gang Pantus Sari Sesetan, Jalan Suradipa, dan Jalan Hang Tuah.

Baca juga:  Musim Hujan, DLHK Badung Disibukkan Sampah Kiriman

“Semua titik kita pantau, jika terdapat sumbatan sampah kita atensi langsung, ini untuk mengantisipasi genangan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata, Minggu (6/3).

Ia mengatakan akhir tahun dan awal tahun memang identik dengan musim hujan. “Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu,” ujarnya

Baca juga:  Tembok Panyengker Warga Pererenan Amblas, Merajan dan Motor Tergerus

Lebih lanjut dikatakan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik. Yakni masih ditemukanya sampah yang memenuhi sungai dan shelter penjaring sampah.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya

Pun demikian, Airawata mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik.

Baca juga:  Tiga Petinju Denpasar Dipanggil Pelatnas SEA Games

Agung Airawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya. “Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” harapnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *