DENPASAR, BALIPOST.com – Bali terus bergerak menata infrastrukturnya. Kecerdasan Gubernur Koster melakukan pemetaan, perencanaan dan pengawalan anggaran membuat Bali bergerak terarah dan terukur dalam tiga tahun kepemimpinannya. Setelah sejumlah proyek fisik dan penguatan budaya berjalan, kini tol Gilimanuk-Mengwi mulai digarap. Gubernur Bali, Wayan Koster, mengusulkan jalan tol ini diberi nama Tol Jagat Kerthi Bali.
Di hadapan Menteri PUPR RI, Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi visi pembangunan daerah Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Pembangunan jalan tol ini telah dilakukan dengan kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dalam dua tahap.
Tahap pertama, kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Jayasabha Denpasar yang dihadiri langsung oleh para kepala desa, bendesa adat, dan tokoh masyarakat, serta para bupati yang wilayahnya dilintasi jalan tol. Yakni, Bupati Jembaran, Tabanan, dan Bupati Badung yang diwakili Wakil Bupati Badung.
Sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini mengusulkan nama Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi ini, yaitu Tol Jagat Kerthi Bali yang memiliki makna bahwa jalan tol ini merupakan jalan infrastruktur perekonomian yang akan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya untuk masyarakat Bali, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia pada umumnya yang berkunjung ke Bali.
Gubernur Koster memaparkan tahapan perencanan hingga sosilaissai telah dilakukan dengan balik. Untuk tahap sosialisasi dan konsultasi publik kepada masyarakat pemilik lahan di masing-masing wilayah Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung secara bergantian yang dipimpin oleh Kepala Biro Kepemerintahan dan Kesra Pemerintah Provinsi Bali.
Dari sebanyak 8.643 orang pemilik lahan, sebanyak 8.641 warga yang setuju, hanya 2 warga tidak setuju. “Jadi kalau dipersen yang setuju itu sekitar 99,9 persen yang medukung program pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi ini. Mereka menyatakan mendukung pembangunan jalan tol yang melintasi lahan yang dimilikinya dan bersedia melepaskannya, tentu dengan menggunakan aturan yang berlaku, bahkan mereka sangat berharap pembangunan segera dapat diwujudkan karena akan meningkatkan perekonomian yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat di tiga wilayah tersebut dan Bali secara umum,” tandas Gubernur Koster.
Untuk mendukung kelancaran pembangunan jalan tol sesuai arahan Menteri PUPR RI, Gubernur Koster telah menetapkan lokasi yang diserahkan pada perjanjian ini. Sehingga, bisa dilakukan proses penetapan harga pembebasan lahan sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
“Dengan restu alam semesta, dengan niat baik kita semua yang tulus dan lurus, semoga semua tahapan proses pembangunan jalan tol ini berjalan dengan lancar dan sukses. Juga saya sangat mengapresiasi, karena jalan tol ini memiliki tiga jalur, jalur untuk penumpang umum, jalur untuk sepeda motor, dan jalur khusus untuk sepeda, bahkan ada jalur satu lagi untuk pejalan kaki, serta dilengkapi dengan enam simpang susun atau interchange sehingga akan menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal, maupun wisatawan,” tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Gubernur Koster mengatakan rest area yang dibangun di sepanjang jalan tol ini akan dijadikan area atau ruang kepada para pelaku UMKM. Sehingga, jalan tol ini akan menjadi akses infrastruktur berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru untuk menyeimbangkan dan memeratakan perekonomian Bali antar wilayah Bali Barat, Bali Timur, Bali Utara, dan Bali Selatan.
Oleh karena itu, sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Gubernur Koster mengusulkan nama Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi ini, yaitu Tol Jagat Kerthi Bali yang memiliki makna bahwa jalan tol ini merupakan jalan infrastruktur perekonomian yang akan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya untuk masyarakat Bali, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia pada umumnya yang berkunjung ke Bali.
“Saya mewakili Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali, serta masyarakat Bali menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo atas restu beliau kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang sangat saya hormati Bapak Ir. Basuki Hadi Mulyono, sehingga pekerjaan pembangunan jalan tol ini bisa direalisasikan dan segera dapat dimulai,” pungkasnya. (kmb/balipost)