Gojek, penyedia layanan on-demand terdepan di Indonesia, terus memperkuat komitmen dalam menyediakan ruang publik aman. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Memperingati Hari Perempuan Internasional, Gojek, penyedia layanan on-demand terdepan di Indonesia, terus memperkuat komitmen dalam menyediakan ruang publik aman. Gojek menggaungkan kembali kampanye #AmanBersamaGojek sebagai komitmen menghadirkan ruang publik yang aman, termasuk aman dari kekerasan seksual.

Menurut Amanda Parikesit, Head of Global Transport Marketing Gojek berdasarkan survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) pada 2022 terkait kekerasan seksual, didapati fakta bahwa 78,89% responden perempuan pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Lebih dari setengahnya mengalami pelecehan seksual di jalanan umum atau taman.

Temuan ini, kata Amanda, memerlukan tindak lanjut dari berbagai pihak untuk bisa saling berkolaborasi menghadirkan solusi terbaik. Salah satu langkah konkret Gojek adalah inisiatif #AmanBersamaGojek.

Baca juga:  Masuki Usia 11 Tahun, Gojek Kenalkan Inovasi di Tiga Layanan Utama

Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang aman. Ada tiga pilar utama yang menjadi fokus, yaitu edukasi, teknologi dan proteksi.

“Sejak 2019, Gojek secara konsisten menggandeng berbagai pihak yang memiliki visi yang sama untuk dapat bersama-sama memberikan dampak yang bermakna dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi masyarakat Indonesia.”

Lebih lanjut, Amanda turut menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam upaya bersama menciptakan ruang publik yang aman. “Pilar pertama Gojek dalam menciptakan ruang publik yang aman adalah edukasi kepada masyarakat luas terkait pentingnya upaya bersama dalam menciptakan budaya aman.”

Amanda menambahkan pilar selanjutnya adalah teknologi. “Kami terus mengembangkan dan menghadirkan teknologi terkini untuk mendukung keamanan masyarakat, terutama bagi konsumen dan mitra di dalam ekosistem kami. Beberapa inovasi teknologi yang telah diluncurkan antara lain, seperti verifikasi muka dan identitas driver, penyamaran nomor telepon, fitur bagikan perjalanan, serta tombol darurat yang terhubung dengan Tim Unit Darurat Gojek.”

Baca juga:  BPS Catat Kenaikan Kunjungan Wisman di Pintu Masuk Utama

Sementara itu, pilar ketiga adalah proteksi untuk memberikan perlindungan yang semakin komprehensif lewat standar layanan unit darurat Gojek yang berperspektif korban, asuransi di setiap perjalanan, serta aturan penggunaan layanan yang ketat dan tidak mentoleransi berbagai bentuk kekerasan seksual.

Adapun sebagai langkah memperkuat upaya menciptakan ruang publik yang aman, pada tahun ini Gojek fokus pada tiga hal. Yaitu peluncuran pusat edukasi dan bantuan untuk cegah kekerasan seksual, penguatan edukasi terkait topik kekerasan seksual, dan perluas zona #AmanBersamaGojek di Indonesia.

Baca juga:  Pencari Madu di Manistutu Ditemukan Meninggal di Hutan

Indra Gunawan, Plt Deputi bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan pihaknya mengapresiasi upaya komprehensif Gojek secara berkelanjutan dalam upaya untuk turut menghapus kekerasan terhadap perempuan. Konsistensi dan keberlanjutan inisiatif yang telah dijalankan, menunjukkan keseriusan Gojek dalam berkontribusi melawan kekerasan terhadap perempuan guna menciptakan ruang publik yang aman. “Kami berharap hal ini dapat menginspirasi para pelaku usaha lain sebagai bentuk upaya bersama menciptakan ruang publik yang aman, ramah untuk perempuan dan anak.” (kmb/balipost)

BAGIKAN