Puncak Karya Tawur Labuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih jatuh pada Purnama Kedasa, pada Kamis (17/3). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Puncak Karya Tawur Labuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih jatuh pada Purnama Kedasa, pada Kamis (17/3). Pelaksanaan puncak karya tersebut dipimpin (dipuput) oleh 13 sulinggih.

Ketua Panitia Karya, Jro Mangku Widiartha, mengungkapkan, upacara puncak karya IBTK dipuput tujuh sulinggih di Bale Gajah Pura Penataran Agung Besakih. Kemudian untuk di Peselang dipuput dua sulinggih, Pengerajeg Karya satu sulinggih, Ambal-ambal satu sulinggih, dan Pengemit Karya satu sulinggih.

Baca juga:  Operasi Zebra Berakhir, Ini Pelanggaran Terbanyak

“Khusus puncak karya di Pura Penataran Agung Besakih dipuput oleh 13 sulinggih. Kalau secara keseluruhan, di 25 pura di kompleks Besakih, ada sebanyak 33 sulinggih yang muput jalannya karya. Sulinggih mulai muput upacara pukul 10.00 WITA. Dan pukul 12.00 WITA, Ida Bhatara kabeh turun ke bale peselang untuk upacara mejaya-jaya,” ucapnya.

Widiartha, menambahkan, pihaknya tak melarang umat sembahyang ke Pura Besakih selama berlangsungnya karya ini. Hanya saja, diminta para pemedek tetap menerapkan prokes, salah satunya memakai masker.

Baca juga:  Viral di Medsos, Bule Tak Gunakan Kamben Masuk ke Pura Agung Besakih

“Di sejumlah titik, kami sudah menyiapkan tempat cuci tangan. Termasuk, menyediakan hand sanitizer serta masker bila ada krama yang tidak memakai masker,” katanya.

Ia berharap, lewat upacara ini COVID-19 segera hilang dari muka bumi ini. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN