pejabat
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Polda Bali beserta jajarannya sedang gencar-gencarnya memberantas pungutan liar (pungli). Terkait pungutan yang dilakukan desa adat di Bali, menurut Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, selama sesuai aturan, pungutan tersebut tidak masalah. Namun, Kapolda berharap hal itu jangan dipakai kesempatan untuk melakukan pungli.

“Tidak ada perbedaan persepsi, hanya semua harus mengikuti aturan. Kalau (pungutan-red) tidak ada aturan, maka tetap dianggap ada kaitan dengan pungli dan harus bersama-sama kita berantas,” tegas Golose di sela-sela kunjungan kerja di Polresta Denpasar, Jumat (17/3).

Baca juga:  Dari Ratusan Bus Padati Pelabuhan Padangbai hingga Tambahan Kasus COVID-19 di 2 Digit

Namun jika pungutan itu sesuai aturan dan dibenarkan, termasuk oleh desa adat, Golose mengatakan hal itu tidak masalah. “Tapi, jangan sampai dipakai kesempatan untuk itu (pungli-red),” tegasnya.

Sementara, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Hari Purnomo melaporkan, di Polresta banyak jabatan kosong untuk perwira pangkat Ipda hingga AKP sebanyak 54 posisi. Untuk pengungkapan kasus untuk ranking satu diraih Sat. Resnarkoba.

“Sekarang lagi marak penggunaan tembakau gorilla oleh remaja kita. Oleh karena itu, kami sudah melakukan upaya preventif dan represif. Kami juga laporkan kasus geng motor terus menurun. Hal itu disebabkan kami punya program perwira masuk sekolah dan jadi inspektur upacara untuk sosialisasi geng motor serta narkoba. Kami juga punya program kegiatan sambang tiap Kamis atau Bang Kumis oleh Bhabinkamtibmas,” ujarnya.

Baca juga:  Semarak HUT Ke-72 Yayasan PR Saraswati, Perkuat Generasi Milenial Gemar Membaca dan Berkarakter THK

Pada kesempatan baik itu, Kapolda Golose menyerahkan reward kepada Kapolsek Kuta Kompol Wayan Sumara dan anggota Reskrim Kuta terkait pengungkapan kasus congkel mobil (cobil) lintas negara dalam waktu enam jam setelah kejadian, Rabu (8/3) lalu. Pelakunya tiga orang yaitu Bambang Rudianto (39), Husaini Fikri (32) dan Agus Nopiyanto (32). Korbannya petinggi Partai Gerindra Pusat Drs. Petri Octavianus.

Terkait reward tersebut, Kapolsek Sumara menyampaikan terima kasih atas perhatian Kapolda Bali dengan pemberian reward tersebut. “Penghargaan ini jadi pemacu dan memotivasi kami dalam melaksanakan tugas menjaga kamtibmas di wilayah Kuta,” tegasnya.

Baca juga:  Ada Dua Kelompok, Sasar 4 Provinsi

Ia berharap kepada anggotanya supaya lebih semangat, terutama mengantisipasi dan mengungkap kasus-kasus kriminal yang terjadi di Kampung Turis ini. (kerta negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *