DENPASAR, BALIPOST.com – Antisipasi penutupan TPA Suwung menjelang pelaksanaan G20 mendatang, Pemkot Denpasar menggenjot pengolahan sampah dari sumber. Karena itu, kini pembangunan TPS3R maupun TPST terus digenjot.
Diharapkan dengan pembangunan tiga unit TPST baru ini akan mempu menangani volume sampah yang ada di Denpasar. Karena untuk tiga TPST yang akan dibuat ini mampu menangani seribuan ton sampah per hari.
Hal ini mengemuka dalam rapat kerja antara Badan Anggaran DPRD dengan TAPD Pemkot Denpasar, Senin (28/3) yang membahas masalah pergeseran anggaran 2022. Rapat yang dipimpin Ketua DPRD I Gusti Ngurah Gede juga dihadiri Wali Kota IGN Jaya Negara, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dalam rapat kerja tersebut mengatakan sejatinya produksi sampah di Denpasar sebanyak 816 ton per hari. Saat ini sudah ada 16 TPS3R dan satu TPST yang sudah beroperasi.
Dari TPS3R ini baru mampu mengolah sampah sebanyak 112 ton. “Kecil memang untuk saat ini, namun akan ditangani dengan pembangunan TPS3R dan TPST baru nanti,” ujar Jaya Negara.
Karena dengan pembangunan tiga TPST ini saja akan mampu mengolah sampah sebanyak 1.020 ton. Rinciannya, TPST Kesiman Kertalangu akan mampu mengolah 450 ton sampah, TPST Padangsambian Kaja mengolah 120 ton sampah dan TPST Tahura 450 ton sampah. Selain itu, akan membangun 12 TPS3R lagi, sehingga pengolahan sampah setelah TPA Suwung ditutup, sudah bisa ditangani.
Dikatakan, untuk membangun TPST ini Pemkot Denpasar sudah mendapat bantuan dari Kementerian PUPR dengan sumber dana dari LOAN sebesar Rp 105 miliar. Bantuan ini juga diperlukan beberapa syarat, sehingga Pemkot Denpasar memandang perlu untuk melakukan pergeseran anggaran.
Terhadap rencana pergeseran anggaran ini, Badan Anggaran DPRD sepakat dengan rencana tersebut. Karena sangat penting mengantisipasi penutupan TPA Suwung nanti. Selain itu, program pengolahan sampah ini juga sejalan dengan visi misi wali kota. “Kita sepakat dengan pergeseran anggaran ini, hanya saja perlu dilakukan pengawasan yang lebih baik dalam penerapannya nanti,” ujar sejumlah anggota badan anggaran, seperti Eko Supriadi, Wayan Suadi Putra, Kompyang Gede maupun A.A.Susruta Ngurah Putra. (Asmara Putera/balipost)