Tangkapan layar peta risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus harian Bali mengalami penurunan. Jumlah pasien sembuhnya terus bertambah lebih banyak dari kasus baru sehingga kasus aktifnya pun berkurang signifikan.

Namun, dilihat dari zona risiko Bali, masih sama dengan sepekan sebelumnya. Data yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Kamis (27/3), zona risiko Bali tidak berubah. Seluruh kabupaten/kota kini ada di zona kuning. Rinciannya, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Karangasem, Bangli, Klungkung, Buleleng, Gianyar, dan Badung.

Baca juga:  Sehari Nihil, Korban Jiwa COVID-19 Bali Bertambah Lagi

Dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Bali masuk minggu kedua menjalani level 2 karena sejumlah faktor. Pemberlakukan PPKM level 2 ini berlaku mulai 28 Maret hingga 4 April.

Sementara itu, untuk kasus aktif per 30 Maret mencapai 646 orang. Saat ini, menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Made Rentin, terdapat 53 RS rujukan dan 6 lokasi isolasi terpusat (isoter) di seluruh kabupaten/kota. Kapasitas isoter yang disediakan menjadi 739 bed. “Tidak ada pasien yang menjalani isoter,” katanya.

Baca juga:  Laporkan Tambahan Kematian Dua Digit, Denpasar Sebut Semuanya Belum Vaksinasi

Zona risiko penyebaran COVID-19 nasional juga membaik. Zona merah sudah dua pekan ini tidak ada lagi. Ada tiga jenis zona, yaitu orange atau risiko sedang, zona kuning atau risiko rendah, dan zona hijau atau tidak ada kasus.

Dilihat dari data, zona orange berjumlah 53 kabupaten/kota (10,31 persen). Sedangkan zona kuning jumlahnya lebih banyak mencapai 458 kabupaten/kota (89,11 persen), dan zona hijau tak ada kasus sebanyak 3 kabupaten/kota (0,58 persen). (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Hadiri Pelatihan Sispamkota, Bupati Tamba Harap Pemilu Lancar dan Kondusif
BAGIKAN