Gubernur Koster saat mengecek hasil akhir pembangunan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com -Setelah pengerjaan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida selesai, dilakukan upacara mlaspas, Jumat (1/4). Acara mlaspas dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Kapolda Bali, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Bali-NTB, Bupati Klungkung, pihak rekanan dan pejabat terkait lainnya. Setelah melihat langsung hasil akhir pengerjaan pelabuhan ini, Gubernur Koster nampak kecewa, karena hasil akhirnya kurang berkualitas.

Gubernur Koster tak dapat menyembunyikan kekecewaannya itu, karena terlihat jelas hasil akhir pengerjaannya kurang rapi. Dia bahkan mengecek dengan detail setiap sudut hasil akhir pengerjaan proyek APBN senilai hampir Rp 90 miliar itu, mulai dari lantai satu, lantai dua sampai lantai tiga.

Baca juga:  Tambahan 6 Positif COVID-19 Baru di Bali, 1 Masih Diinvestigasi Karena Ini

Gubernur Koster mengaku sudah menyimpan kekecewaannya sejak tahap pembangunan struktur. Sejak saat itu, dia mengaku sudah bisa menebak kalau hasilnya akan mengecewakan.

“Belum pernah ada pembangunan tiga pelabuhan sebesar itu di Bali. Sampalan pertama selesai, tetapi hasilnya kurang rapi, kurang berkualitas. Sudah terlihat saat pembangunan struktur. Beda sekali dengan Pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan). Bagus, kokoh. Dari sisi hasil pekerjaan, saya kurang puas dengan Pelabuhan Sampalan ini. Tapi apa boleh buat, ini sudah selesai sesuai kontrak resmi,” kata Gubernur Koster.

Baca juga:  Galang Dana Pengungsi Gunung Agung, Atraksi Ngelawang Digelar

Gubernur Koster bahkan, sempat melampiaskan kekecewaannya itu langsung kepada pihak rekanan, setelah berkeliling melihat hasil akhir pembangunan Pelabuhan Sampalan. Dia meminta agar masa pemeliharaan, pascaselesainya pengerjaan agar dimaksimalkan untuk memperbaiki finishingnya, sehingga lebih bagus lagi.

Bahkan, Gubernur Koster sempat menuntut komitmen pihak rekanan agar hasilnya finishingnya lebih memuaskan. Jika tidak, Gubernur Koster mengeluarkan ancaman, akan mem-black list pihak rekanan ini.

“Finishing itu kan harus bagus. Harus komitmen, jika tidak nanti bisa blacklist,” sorot Gubernur Koster dihadapan pihak rekanan dari PT Mahakarya.

Komisaris PT Mahakarya, Iwan, saat ditanya perihal ketidakpuasan Gubernur Koster terhadap hasil akhir pembangunan Pelabuhan Sampalan, memberikan sejumlah alasan. Iwan mengatakan bahwa desain Pelabuhan Sampalan sebenarnya berubah total dari desain awal. Desain yang baru ini ukurannya lebih besar.

Baca juga:  Pascapilkel, Calon Menang dan Kalah Rekonsiliasi

Perubahan desain itu, berdampak pada anggaran yang ada. Perubahan desain itu, tentu membuatnya tidak bisa memenuhi 100 persen keinginan Gubernur Koster.

Kalau mengenai sejumlah hasil finishing yang dinilai masih belum bagus, dia menegaskan siap untuk memperbaikinya. Karena setelah pembangunan selesai, masih ada masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab pihak rekanan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN