TABANAN, BALIPOST.com – Bagi-bagi souvenir gelang dari orang tak dikenal, rupanya tidak hanya terjadi di wilayah kabupaten Gianyar dan Bangli. Sejumlah siswa di Kabupaten Tabanan, tepatnya di SMPN 6 Tabanan juga disasar pada Rabu (6/4) siang.
Pihak sekolah mengatakan, sejumlah siswanya mendapat souvenir gelang dari orang tak dikenal yang mengaku berasal dari Jakarta. Atas informasi ini, pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan.
Dari informasi, peristiwa itu terjadi siang hari ketika jam pulang sekolah. Orang tak dikenal yang disebutkan berjenis kelamin perempuan ini menunggu di depan SMPN 6 Tabanan.
Ketika siswa pulang, saat itulah orang tersebut memberikan souvenir dan mengaku dari Jakarta. Bahkan yang bersangkutan juga mengambil video siswa yang menerima souvenir.
Ketua Komite SMPN 6 Tabanan, I Made Nurbawa saat dikonfirmas, Kamis (7/4) mengatakan dirinya mengetahui perihal peristiwa aneh ini melalui informasi para wali di group WhatsApp. Tidak hanya di sekolahnya, ia juga mendapatkan informasi hal serupa juga terjadi di SDN 8 Sanggulan. “Saya tahu kemarin dari WA group wali, katanya terjadi siang di depan gerbang sekolah. Dan di SD Sanggulan juga ada, bahkan orang tak dikenal ini sampai masuk ke areal sekolah, para guru di sana seperti merasa terhipnotis mungkin karena tak menyangka tiba-tiba datang ke dalam kelas,” terangnya.
Terkait dengan peristiwa tersebut, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, ia pun telah meminta pihak sekolah, termasuk wali murid terus memberikan edukasi untuk meningkatkan kewaspadaan dengan orang asing.
Sementara itu Kapolsek Tabanan, Kompol I Made Pramasetia mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Ia juga bakal segera datang ke sekolah untuk memastikan hal tersebut. “Akan segera kami cek ke sana (sekolah),” ucapnya singkat.
Sementara itu sejumlah orangtua siswa mengaku was-was dengan peristiwa aneh yang belakangan kian marak terjadi. Apalagi belum lama ini di wilayah Denpasar, kepolisian berhasil mengungkap kasus home industry kue narkoba, termasuk dugaan penculikan di Gianyar. “Khawatir juga, jadi jangan sampai telat jemput pulang sekolah saja intinya sekarang,” ucap Yulita.
Termasuk, ia pun menyarankan agar pihak sekolah tetap memberikan pengawasan di depan gerbang sekolah ketika jam pulang sekolah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya orang tak dikenal membagikan sesuatu, baik dalam bentuk souvenir, makanan, ataupun minuman. “Kalau di rumah sudah terus kita beri penjelasan ke anak, tetapi kalau bisa di sekolah juga diselipkan edukasi, kalau guru pastinya punya cara khas agar bisa benar-benar dipahami oleh anak-anak,” sarannya. (Puspawati/balipost)