Ilustrasi penggunaan pembayaran digital. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk menuju ekonomi digital, sejumlah sistem pembayaran digital dikembangkan Bank Indonesia. Di antaranya, BI Fast, Buy Now Pay Later (BNPL) hingga QRIS Cross Border.

Menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Sabtu (9/4) di Sanur, pertumbuhan BI Fast sangat pesat. Telah ada 43 bank peserta yang sudah mulai mengembangkan ke semua kanalnya. “Kalau dulu ada yang memulai dari mobile banking, internet banking, ATM, kantor cabangnya. Ini sekarang sedang dikembangkan semua,” ujarnya.

Baca juga:  RDG Bank Indonesia Memutuskan Untuk Pertahankan Suku Bunga

Selain BI Fast, sistem BNPL pada QRIS juga telah masuk sandbox BI. Sistem BNPL QRIS ini yang semula bersumber dari dana tabungan atau dana yang dimiliki user, nantinya dapat bersumber dari dana kredit. “Sekarang di e-commerce kan sedang berkembang sistem pembayaran pay later, beli dulu bayar belakangan. Nah ini sedang kita kembangkan. Sekarang sudah masuk ke sandbox kerjasama antara penyedia jasa pembayaran dan pemberi kredit,” ungkapnya.

QRIS cross border juga dikembangkan. Saat ini baru bekerjasama dengan Thailand dan Malaysia. Nantinya juga akan bekerjasama dengan Saudi Arabia.

Baca juga:  Jelang Hari Raya, Penukaran Uang Mulai Marak

Orang Indonesia yang pergi ke negara tersebut dapat langsung bertransaksi dengan QRIS dan konversi mata uang otomatis terjadi. “Yang dikurangi uang tabungan atau uang elektronik kita. Jadi tidak ada konversi, ditanggung nilai tukarnya lebih bagus daripada lainnya karena sudah ada kerjasama,” ungkapnya.

Ada juga sistem pembayaran multiland free flow yang juga akan dikembangkan ketika masuk tol. Sistem ini berbasis teknologi near field communication (NFC). “Nanti tidak pakai stiker, tapi bisa dengan HP. Uji coba di Jakarta sudah kita lakukan, implementasinya bertahap, mungkin 2023 sudah bisa semua,” harapnya.

Baca juga:  Maret 2024, Ini Kabupaten Tertinggi Inflasinya di Bali

Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho mengatakan saat ini di Tol Bali Mandara sudah diuji coba namun baru satu pintu. “Sistem pembayaran jadi backbonenya, salah satunya dengan QRIS, BI Fast mobile banking dan mendukung Bali Kerti Island, dan bersama-sama Gubernur mendorong Bali Digital Island,” katanya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *