Ilustrasi harimau benggala yang menjadi salah satu satwa koleksi di Serulingmas Zoo. (BP/Ant)

PURWOKERTO, BALIPOST.com – Pascatewasnya seorang karyawan Objek Wisata Serulingmas Zoo setelah diserang harimau benggala yang merupakan satwa koleksi kebun binatang tersebut, kunjungan wisatawan dilakukan penutupan sementara. “Selama masa penyelidikan peristiwa kecelakaan kerja berupa penyerangan seorang karyawan oleh harimau yang merupakan salah satu satwa koleksi, Serulingmas tutup untuk sementara,” kata Direktur Perumda TRMS Serulingmas, Lulut Yekti Adi, melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jawa Tengah, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (19/4).

Ia menjelaskan, kecelakaan kerja yang dialami karyawan berupa penyerangan harimau terjadi pada hari Minggu (17/04) dengan kronologi korban baru saja selesai memberi makan dan memasukkan satwa harimau dari kandang pamer ke kandang tidur. “Setelahnya korban hendak membersihkan kandang pamer yang merupakan kegiatan rutin yang biasanya dilakukan oleh perawat satwa, pada saat itu korban diduga diserang harimau,” katanya.

Baca juga:  Pasutri di Candikuning, Tewas Berpelukan Tertimpa Material Tembok

Ia menyatakan, kejadian berlangsung ketika korban dalam posisi sendirian, sehingga kronologi secara rinci tidak diketahui karyawan atau pihak lain sehingga masih dalam tahap penyelidikan. “Setelah kejadian korban langsung dievakuasi perawat satwa sesuai prosedur evakuasi keadaan darurat, yang memakan waktu 30 menit sebelum satwa dapat dimasukkan ke dalam kandang tidur,” katanya.

Selanjutnya, setelah dievakuasi ke RSUD setempat, korban dinyatakan meninggal dunia. Terkait kejadian tersebut dia memastikan perusahaan telah memiliki standar operasional prosedur yang sudah dijalankan seluruh karyawan termasuk juga korban pada saat kejadian. “Pada saat ini penyelidikan masih dilakukan Polres Banjarnegara dan BKSDA Jawa Tengah,” katanya.

Baca juga:  Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah 375 Kasus

Ia juga mengatakan bahwa luka yang ditemukan pada tubuh korban berupa bekas gigitan di bagian leher dan bekas cakaran di bagian punggung. “Tidak ada organ tubuh yang hilang dari korban,” katanya.

Ia juga menegaskan kejadian penyerangan tidak disebabkan kekurangan pakan satwa di Serulingmas. “Pakan satwa yang diberikan sudah diatur oleh ahli dan diawasi oleh BKSDA Jawa Tengah,” katanya. (Kmb/Balipost)

 

Baca juga:  Bertambah, Korban Tewas Gempa 6,4 SR Jadi 10 Orang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *