Tes kesehatan rekrutmen Bintara Polri dilaksanakan di PRG Polda Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Antusiasme remaja di Bali masih tinggi untuk jadi anggota Polri. Sebanyak 2.913 orang mengikuti tes kesehatan tahap 1 rekrutmen Bintara Polri tahun anggaran 2022 di Gedung Perkasa Raga Garwita (PRG) Polda Bali yang digelar mulai Senin (18/4) hingga Kamis (28/4).

Tidak beda jauh dari tahun lalu, seleksi penerimaan calon Bintara tahun ini dipastikan tetap memegang teguh prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta clean and clear. Berhubung masih pandemi Covid-19, pemeriksaan kesehatan (Rikes) tahap 1 tahun ini dibagi menjadi beberapa gelombang.

Baca juga:  Jual Tembakau Gorila ke Pelajar, Pasutri Ditangkap

Panitia Daerah (Panda) Bali menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat agar tidak menimbulkan klaster baru. Karo SDM Polda Bali, Kombes Pol. Tri Bisono Soemiharso, mengatakan Rikes calon Bintara Polri 2022 wajib memakai masker, face shield, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Selain membatasi jumlah orang, panitia juga mewajibkan para peserta untuk melakukan tes Swab antigen secara mandiri sebelum mengikuti Rikes. Jika lalai terhadap prokes maka kegiatan ini berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19.

Baca juga:  Tambahan Harian Korban Jiwa COVID-19, Kabupaten Ini Sumbang Kasus Terbanyak

“Sampai penutupan pendaftaran sudah terdaftar 2.913 orang. Dan hari ini tanggal 18 April sampai tanggal 28 April 2022 kita melaksanakan pemeriksaan kesehatan pertama yang dilakukan oleh Biddokkes Polda Bali,” ujar Kombes Tri Bisono, Selasa (19/4).

Ia menjelaskan pelaksanaan tes kesehatan pertama diatur per harinya sebanyak 300 orang, kemudian dibagi 2 gelombang. Pengaturan ini dilakukan agar tidak menimbulkan kerumunan mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Kemudian petugas medis tidak terburu-buru melakukan pemeriksaan sehingga hasilnya dijamin akuntabel. “Kami sebagai Panitia Panda Bali tetap menjaga integritas selama proses seleksi berlangsung dengan melibatkan pengawas internel dan eksternal,” tegasnya.

Baca juga:  Kasus Dugaan Keterangan Palsu Akta, Polda Bali Kalah di Praperadilan

Usai tes, panitia langsung mengumumkan hasilnya kepada para peserta. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan selama tes berlangsung.

Proses rekrutmen harus benar-benar dilaksanakan dengan baik untuk menghasilkan karakter SDM Polri yang unggul dan kompetitif. Selain itu menjadikan SDM Polri unggul di era police 4.0,” pungkasnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN