NEGARA, BALIPOST.com – Kewaspadaan terhadap kelompok radikal di Kabupaten Jembrana dilakukan dengan penguatan koordinasi. Baik monitoring jejaring intelijen serta peran aktif masyarakat dengan merangkul organisasi masyarakat serta organisasi agama.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, ditemui di Mapolres Jembrana, Selasa (19/4) mengatakan sejauh ini dari monitoring belum ada indikasi aktifitas kelompok garis keras atau radikal di wilayah Kabupaten Jembrana. Kapolres menyebutkan antisipasi radikal ini menjadi prioritas jajarannya, karena itu komunikasi dan koordinasi intens dengan stakeholder terkait terus dilakukan. “Terkait paham radikal, menjadi prioritas kami di kepolisian, kami terus koordinasi antar stakeholder baik Densus antiteror, Kesbangpol dan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Jembrana,” kata Kapolres asal Tampaksiring, Gianyar ini.
Terlebih Kabupaten Jembrana menjadi pintu masuk Bali dari Pulau Jawa dan memiliki penduduk yang heterogen. “Dalam setiap koordinasi kami dengan organisasi kemasyarakatan maupun organisasi agama kami meminta untuk menyampaikan apabila ada hal-hal yang menonjol termasuk indikasi paham radikal, agar masyarakat lebih peka,” tambahnya.
Namun ditegaskannya saat ini di Jembrana belum ditemukan indikasi aliran radikal seperti yang berkembang saat ini, semisal jaringan Negara Islam Indonesia (NII). “Sementara belum (indikasi paham radikal) tapi tetap menjadi monitoring dengan pihak kepolisian,” sambung Kapolres. (Surya Dharma/balipost)