Kegiatan latihan sekaa gong wanita di Desa Adat Bangbang, Kabupaten Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Desa Adat Bangbang di Kecamatan Tembuku, Bangli berkomitmen melestarikan seni dan budaya Bali. Salah satu upaya yang dilakukan yakni membentuk sekaa gong wanita.

Bendesa Adat Bangbang I Wayan Sutama mengungkapkan pembentukan sekaa gong wanita di Desa Adat Bangbang baru dilakukan pekan lalu. Sejatinya dulu sekaa gong wanita di Desa Adat Bangbang sudah ada, namun sudah tidak lagi aktif sejak sekitar lima tahunan terakhir. “Jadi kami bentuk lagi sekarang,” ujarnya Senin (25/4).

Baca juga:  Jokowi Buka PKB XLI, Tebarkan Spirit Kedamaian dan Toleransi

Tujuan pembentukan sekaa gong wanita ini, kata Sutama, tiada lain untuk melestarikan seni budaya Bali. Sekaa gong wanita yang dibentuk Desa Adat Bangbang beranggotakan sekitar 40 orang krama istri yang berasal dari empat tempek.

Sutama mengatakan pihaknya tidak terlalu menemui kesulitan dalam membentuk sekaa gong wanita. Sebab krama istri di desanya sebagian besar gemar berkesian. “Sebagian besar memang suka megambel, suka menari sehingga ketika kami membentuk sekaa gong, bisa cepat,” ujarnya.

Baca juga:  Tari Bugil di Gunung Batur, Imigrasi Identifikasi Bule Asal Kanada

Kata Sutama, kegiatan latihan sekaa gong wanita sudah dilakukan mulai Sabtu lalu. Kegiatan latihan dijadwalkan berlangsung rutin dua kali seminggu yakni Sabtu dan Minggu. Untuk mengadakan latihan, pihaknya memanfaatkan dana bantuan keuangan khusus (BKK) yang dikucurkan Pemerintah Provinsi Bali.

Sutama memengharapkan dengan keberadaan sekaa gong wanita ini nantinya para krama istri bisa berkolaborasi dengan sekaa gong pria untuk ngayah saat dilaksanakannya upacara keagamaan dan adat di wewidangan Desa Adat Bangbang. “Harapan kami sekaa gong wanita yang kami bentuk ini bisa langgeng dan bisa ngajegang seni budaya Bali utamanya gong kerawitan,” harapnya.

Baca juga:  Ini, Cara Membedakan Batik Cetak dengan Tulis

Sutama mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi program Gubernur Bali Wayan Koster dalam upaya pelestarian seni budaya dan kearifan lokal Bali. Menurut pria yang juga pemandu wisata ini, seni budaya Bali yang lestari menjadi tumpuan pariwisata Bali. “Saya mendukung dan acungi jempol program-program bapak gubernur Wayan Koster terkait pelestarian seni budaya,” kata Sutama. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *