I Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster memiliki visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Dalam mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 22 misi pembangunan Bali yang menjadi arah kebijakan pembangunan Bali sebagai pelaksanaan pola pembangunan program prioritas yang mencakup 5 bidang.

Salah satunya adalah bidang adat, agama, tradisi, seni, dan budaya. Program prioritas bidang ini pun diapresiasi oleh para seniman.

Dalam Dialog Merah Putih “Seniman Bali Dukung Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali” di Warung Bali Coffee 63 Denpasar, Rabu (27/4), Seniman Kerawitan, I Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si., mengatakan bagi para seniman Bali, visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” menjadi motivasi dan sebagai dorongan yang kuat kepada kehidupan kesenian di Bali. Apalagi, kehidupan para seniman Bali sudah integral dengan lingkungannya terutama dalam ritual keagamaan.

Mulai dari seni tari, seni tabuh, senin sastra, hingga seni rupa. “Dengan adanya visi misi seperti ini tentu para seniman Bali lebih merasa dihargai, lebih merasa diapresiasi. Sehingga ada harapan ke depan kehidupan kesenian akan lebih bergairah lagi,” ujar Kadek Suartaya.

Baca juga:  ARMA Fest 2023, Upaya Menduniakan Karya Seniman Bali dari Ubud

Dia berharap keberpihakan kepada seni dan para seniman di Bali terus menjadi perhatian pemerintah. Memang selama ini sudah diperhatikan, namun agar lebih dikhususkan. Sehingga, seni dan para seniman bisa lebih luas mengekspresikan seninya. “Saya mengakui, di bawah kepemimpinan bapak Wayan Koster hal-hal yang bersifat konkrit untuk mendorong para seniman untuk berkreasi terus difasilitasi, meskipun di masa pandemi Covid-19. Seperti contoh terobosan melalui seni virtual. Selain itu, saat ini sedang dibangun kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung yang akan menjadi wadah yang lebih luas bagi para seniman untuk lebih berkreasi menciptakan karya seni, yang akan berdampak baik pada perekonomian masyarakat sekitar,” tandasnya.

Baca juga:  Bos Praja Spa dan Staffnya Kompak Dihukum Setahun

Seniman/Seni Rupa, Wayan Gede Susana, mengakui bahwa implementasi dari visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sangat luar biasa. Bahkan, mendapat dukungan dari masyarakat Bali. Sebagai seniman, pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memfasilitasi para pelaku UKM/UMKM Bali untuk berpameran di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center Denpasar di masa pandemi Covid-19 ini. “Kami sebagai pelaku UKM/UMKM seni di Bali sangat merasakan manfaat dari ruang-ruang yang difasilitasi Gubernur Koster melalui Dekranasda Bali,” tandasnya.

Gede Susana, mengakui dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung para seniman Bali tersebut, banyak para seniman di Bali yang tetap berkarya di masa pandemi Covid-19 ini. Sehingga, menjadi obat tersendiri bagi para seniman. Sebab, bagi seniman berkarya adalah obat.

Seniman Tabuh, Dr. I Nyoman Astita, MA., mengatakan bahwa seniman tidak pernah berhenti berkarya dalam suasana apapun. Sehingga, dengan diberikan ruang-ruang berkreasi oleh Pemerintah Provinsi Bali menjadi tantangan tersendiri bagi para seniman. Terutama bagaimana hasil karya yang dihasilkan memiliki nilai-nilai filosofis sesuai dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Baca juga:  Putri Suastini Koster Ajak Seniman Bali Bangkit dan Terus Berkarya

Nilai-nilai yang digali perlu diharmonisasikan. Seperti, nilai-nilai Tri Hita Karana tetap harus menjadi landasan dalam melakukan swadharma sebagai seorang seniman. Begitu juga menyosialisasikan hasil karya-karya yang diciptakan. “Dari pandemi Covid-19 ini kita bisa instropeksi diri untuk lebih merenung pada diri dan merenung pada penciptaan karya, sehingga menjadi momen untuk menggali karya-karya baru yang lebih mengedepankan nilai-nilai filosofi yang ada,” ujarnya.

Dengan program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, dikatakan bahwa keberpihakan pemerintah kepada para seniman saat ini sudah sesuai harapan para seniman. Sebab, dampak ekonominya tidak hanya dirasakan oleh para pelaku seni, namun juga masyarakat pada umumnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *