AMLAPURA, BALIPOST.com – Meskipun Kondisi Gunung Agung masih kritis dan berada di level III Siaga dan berada di zona merah, akan tetapi pelaksanaan Pujawali Purnama Kalima di Pura Pasar Agung, Selat, Karangasem tetap dilaksanakan, Jumat (3/11). Hanya saja, pujawali dilaksanakan selama sehari dan langsung masineb.
Penglingsir Pura Pasar Agung Jro Mangku Gede Umbara, Kamis (2/11) mengatakan, untuk pelaksanaan Upacara Pujawali Purnama Kalima jika kondisi normal biasanya dilaksanakan selama sebelas hari. Kata Jro Umbara dalam sebelas hari puncaknya dilaksanakan tepat purnama kalima disertai dengan penganyaran -penganyaran dari kabupaten/kota se Bali.
Namun, pujawali kali ini, dengan kondisi Gunung Agung yang kritis dan Pura Pasar Agung berada di KRB III, tetap akan dilaksanakan. Karena pihaknya tidak ingin ngencak aci. Hanya saja pelaksanaanya digelar sehari.
“Jadi pujawali purnama kalima ini tetap digelar. Tapi hanya dilakukan selama sehari saja. Bagi umat Bali yang ingin menghaturkan bhakti tetap dipersilakan. Dan upacara akan dimulai pagi hari sekitar 08.00 Wita,” ungkapnya.
Jro Umbara menambahkan, untuk prosesi upacara jika secara lengkap biasanya memakai catur, tapi kali ini memakai catur rebah yang upacara sedikit lebih kecil. Karena kalau dalam keadaan normal, dudonannya ada mapepada dan bhatara lunga dan yang lain. “Namun saat ini dudonannya sekalian. Seperti nuur ida bhatara dilaksanakan besok pagi, pujawali dan langsung masineb,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ada tambahan upacara dalam ngerahayuang jagat Bali terkait ngaturang pakelem dan nuur tirta di seluruh kahyangan jagat Bali dan ditambah lagi dari ida bhatara di luar Bali seperti Gunung Semeru, Bromo, Widiedaren dan Danau Gomolo yang berujud bhatara tirta.
Tirta lebih dulu diistanakan disegara Watu Klotok. Dan setelah menghaturkan pekelem ke segara klotok, selanjutnya tirta akan diistanakan di Pura Pasar Agung sore ini (kemari red). “Besok setelah mengadakan upacara pujawali purnama kalima, tirta yang telah dikumpulkan tersebut akan masineb,” jelas Jro Mangku Umbara. (eka prananda/balipost)