Wisatawan mancanegara mengunjungi Taman Ayun. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pihak hotel telah melakukan antisipasi kemungkinan terburuk karena keaktifan Gunung Agung. Yaitu bekerjasama dengan turis yang datang membuat quote-quote seperti “I’m in Bali”, “Bali is Safe” dan lain sebagainya. Cara tersebut dinilai cukup ampuh untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Bali layak dikunjungi dalam situasi keaktifan Gunung Agung ini.

“Apa yang sudah dilakukan stakeholder pariwisata, mempersiapkan hal terburuk meskipun harapn kita terjadi yang terbaik. Kami merencanakan, mengalanisis dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” kata Yoga Iswara, President Director Global Hospitality Expert (GHE).

Baca juga:  Menpar dan Olahraga Thailand Kobkarn Serius Belajar Go Digital ke Menpar Arief Yahya

Cara tersebut telah membuat beberapa negara sudah menurunkan travel warningnya seperti India. Penurunan status Gunung Agung ini memiliki efek yang berbeda bagi pariwisata Bali, terutama bagi masyarakar internasional.

Diakui pembatalan kedatangan turis berefek di akhir bulan Oktober. “Begitu banyaknya perubahan status dan informasi yang cukup tajam di negara tetangga memang mempengaruhi pada tingkat penurunan,” ujarnya.

Namun di awal bulan November diakui pembatalan tersebut sudah mulai berkurang. Cancel sudah mulai bisa ditahan. Namun penambahan kedatangan pada last minute booking tertunda.

Media pun cukup ampuh memberikan informasi. Pihaknya banyak mendapat email dan telepon langsung dari travel agent. Pihaknya pun mengatakan hanya 5 persen daerah Bali yang menjadi bagian dari area berbahaya. Informasi yang berkembang di media tentang tanda-tanda keaktifan Gunung Agung juga dibalas dengan informasi yang kencang pula tentang keamanan Bali.

Baca juga:  BPBD Buleleng Mulai Pasang Tenda di Lapangan Desa Les

Pihak hotel pun memberikan kemudahan pada tamu yang melakukan cancel dengan memberikan waktu penundaan hingga setahun. Hampir 15-20 persen para tamu menyetujui penundaan tersebut dengan datang ke Bali di waktu lain. “Kita harus kooperatif pada tamu. Dengan kooperatif, mereka akan lebih bijaksana menilai di Bali seperti ini. Kita selalu memberikan info yang tepat dan benar bagaimana Bali menyikapi isu itu,” tuturnya.

Baca juga:  Dualisme Pengkot TI Denpasar Masih Berlarut

Meski kondisi Bali sedang situasi genting, namun masih ada tamu yang datang dan tidak terpengaruh. Pada tamu yang datang tersebut, pihaknya minta tolong pada tamu untuk memberikan quote-quote foto sedang Bali seperti Im in Bali, Bali is Safe.

Foto-foto itupun diunggah di media sosial mereka. “Mereka setuju melakukan itu. Terutama Australia. Mereka yang sangat loyal pada Bali. Met ka memahami situasi yang terjadi,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *