Dinas Pariwisata Bali dengan Stakeholders terkait bersiap menggelar event Skydiving bertaraf internasional pada 20-27 Juni 2022 mendatang. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Promosi pariwisata Bali untuk meningkatkan perekonomian Bali akibat dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan. Berbagai event bertaraf internasional pun digelar Pemerintah Provinsi Bali. Salah satunya Bali International Boogie 2022. Yakni, kegiatan terjun payung (skydiving) non-kompetisi berskala internasional yang diikuti penerjun mancanegara dengan kualifikasi minimal intermediate sampai dengan professional. Bali International Boogie 2022 ini akan berlangsung dari 20 – 27 Juni 2022, dan mengambil tempat pendaratan di Pantai Mesari Seminyak, Kabupaten Badung.

Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Provinsi Bali, Kolonel Pnb. Putu Sucahyadi, mengatakan, kegiatan Bali International Boogie 2022 yang bertemakan “Jump in Paradise” ini merupakan kegiatan pariwisata minat khusus olahraga dirgantara yang diharapkan dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi Bali pasca pandemi.

Baca juga:  Saatnya Bali Lakukan Detoks "Candu" Pariwisata

Adapun kegiatan ini merupakan bagian kalender resmi dari FASI Provinsi Bali yang berkolaborasi dengan Perkumpulan Olahraga Dirgantara (Ordirga) Singkawang Aerosport Club (SAC) dari Jakarta, Komunitas Terjun Payung Skydive Egypt (SE) dari Cairo, Mesir dan Melali Bali DMC sebagai mitra penyelengara dari Bali.

“Jum in Paradise” volume 1 ini akan ditangani oleh load organizers /jump masters yang bertindak selaku Panitia Pelaksana Teknis Penerjunan bernama Skydive Egypt. Skydive Egypt telah berpengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan International Boogie sejak tahun 2019 di Pyramid Giza, Cairo, Mesir, dengan tagline “Jump Like a Pharaoh”. Kegiatan serupa telah diselenggarakan pula di Maldives, Mali, dan terakhir di Namibia pada tanggal 11 – 22 Maret 2022.

Target peserta Jump in Paradise berasal dari mancanegara. Dimana hingga saat ini telah terdaftar sejumlah 20 dari target 60 orang yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Chilie, Jerman, Kuwait, Mesir, Perancis, Qatar, Rusia, Seychelles, Ukraina, Uni Emirat Arab, United Kingdom dan sebagainya, serta 10 penerjun Indonesia dari Persatuan Terjun Payung (PTP) Angkatan Udara yang merupakan anggota Komite Terjun Payung FASI, dan para Instruktur dari Pusdik Kopasgat, Bandung.

Baca juga:  Kisruh Penurunan Perbekel, Puluhan Warga Datangi Kantor Desa Tukadaya

“Tujuan kegiatan Bali Internasional Boogie 2022 ini, yaitu menjadi salah satu wujud promosi pariwisata Bali dan dalam kesempatan pertama mendukung gerakan ‘We Love Bali Movement’ yang digagas Gubernur Bali,” ujarnya.

Selain itu, tujuannya juga untuk bekerjasama dengan stakeholders dibidang pariwisata dan ekonomi sekaligus memperkenalkan terjun payung (skydiving) untuk dikembangkan menjadi wisata minat khusus di Bali seperti halnya kegiatan Paralayang yang sudah diselenggarakan di sejumlah wilayah di tanah air. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberi dampak langsung (multiplier effect) secara positif terhadap perekonomian masyarakat di sekitar tempat kegiatan.

Baca juga:  BMKG dan BPBD Gelar Verifikasi Jalur Evakuasi Sementara

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan penyelenggaraan Bali International Boogie 2022 memiliki beberapa sasaran. Diantaranya, untuk membangkitkan sektor pariwisata Bali melalui sport tourism untuk mendukung ekonomi kreatif. Meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sebagai salah satu tujuan utama wisata minat khusus olahraga dirgantara di Indonesia. Mengenalkan destinasi pariwisata Indonesia melalui publikasi kegiatan berskala internasional dan dokumentasi oleh peserta yang mengikuti kegiatan skydiving. “Dengan kegiatan ini akan lebih memberikan keyakinan kepada para calon wisatawan bahwa Bali aman untuk dikunjungi,” pungkasnya. (Winata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *