Wakil Presiden Zimbabwe, Constantino Chiwenga dan delegasi disambut Duta Besar RI untuk Zimbabwe Dewa Made J. Sastrawan, Deputi Menteri Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Rizal Primana, Sekretaris Ditjen Asia Afrika dan Pasifik Kemenlu, Trisari Dyah Paramita dan Acting Dirjen Protokol Konsuler Kemenlu Simon D.I. Soekarno, di ruang VIP terminal 3 Bandara International Soekarno-Hatta. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pada Minggu (15/5), Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga, yang merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe tiba di Bandara Soekarno Hatta untuk melakukan kunjungan kerja selama seminggu di Indonesia. Kegiatan utama kunjungan kerja Wakil Presiden Zimbabwe dimulai dengan melakukan courtesy call kepada Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, guna membicarakan peningkatan hubungan ekonomi bilateral kedua negara.

Dikutip dalam keterangan persnya, dalam kunjungan ini Zimbabwe menjajaki kemungkinan Indonesia dapat melakukan produksi bidang farmasi di Zimbabwe. Direncanakan setelah bertemu dengan wakil Presiden RI, Wakil Presiden Zimbabwe akan melakukan pertemuan dengan menteri kesehatan Budi Gunawan Sadikin, guna membicarakan perluasan kerjasama di bidang kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan dan pengembangan industri farmasi.

Dubes Ri untuk Zimbabwe, Dewa Made J. Sastrawan mengatakan Zimbabwe ingin mempelajari keberhasilan Indonesia dalam pembangunan bidang kesehatan. “Kunjungan tingkat tinggi ini menandakan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Zimbabwe telah meningkat khususnya menguatnya hubungan ekonomi kedua negara,” katanya.

Baca juga:  Mudik Gratis dengan Kapal, Ini Kapasitas yang Disiapkan

Dubes Sastrawan menambahkan bahwa Pemerintah Zimbabwe memandang Indonesia adalah negara yang dinilai berhasil melakukan pembangunan ekonomi nasional untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk itu, selaku wakil pimpinan tertinggi, Wakil Presiden Zimbabwe beserta jajarannya, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia guna dapat mengajak Indonesia bekerja sama melaksanakan dan membantu pembangunan ekonomi Zimbabwe berdasarkan pengalaman Indonesia yang akan dimulai dengan kerjasama bidang farmasi/kesehatan, infrastruktur transportasi khususnya pengembangan kereta api angkutan barang serta kerjasama bidang pertanian dan pengairan.

Dalam kunjungan kerja ini Wakil Presiden Zimbabwe yang didampingi oleh Menteri Pertanian dan Pengairan, Wakil Menteri keuangan, Wakil Menteri Urusan Pemerintahan Daerah dan beberapa pejabat terkait lainnya akan menghadiri pertemuan Sanitation Water for All (SWA) Segment Minister’s Meeting (SMM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, UNICEF dan SWA. Kegiatan diselenggarakan pada 18-19 Mei 2022.

Baca juga:  Dukung Reformasi Ekonomi Zimbabwe, KBRI Harare Ikuti Zim Food and Cultural Festival

SMM Water and Sanitation ini diselenggarakan dalam rangkaian pertemuan-pertemuan yang terkait dengan keketuaan Indonesia di G20. Rencananya dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo pada 18 Mei 2022 nanti.

Setelah menghadiri pertemuan Water and Sanitation for All, Wakil Presiden Zimbabwe dan rombongan direncanakan akan melakukan kunjungan ke PT. Bio Farma di Bandung untuk mengadakan penjajakan kerja sama produksi di Zimbabwe dan distribusi produk farmasi bersama tersebut di pasar kawasan Afrika bagian selatan. Selama melakukan kunjungan kerja di Bandung Wakil Presiden Zimbabwe dan rombongan juga akan melakukan kunjungan ke PT. Pindad untuk penjajagan pembelian produk-produk PT. Pindad oleh Zimbabwe.

Baca juga:  Ratusan Stafnya Terpapar COVID-19, RS Rujukan Terbesar di Zimbabwe Lumpuh

Di samping itu Wakil Presiden Zimbabwe juga akan melakukan kunjungan ke PT. LEN khususnya bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan Direksi PT. LEN Railways System (LRS), anak perusahaan PT. LEN yang sudah 2 tahun terakhir mengadakan pembicaraan dengan National Railways of Zimbabwe (NRZ) untuk kerjasama revitalisasi sistem sinyal jaringan kereta api di Zimbabwe. Selanjutnya Wakil Presiden Zimbabwe juga akan bertemu dengan Direksi PT. Surya Energi Indotama (SEI) yang juga merupakan anak perusahaan PT. LEN yang telah mengadakan penjajakan kerjasama pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga surya di Zimbabwe. (kmb/balipost)

BAGIKAN