AMLAPURA, BALIPOST.com – Sekolah yang ada di radius di luar zona siaga Gunung Agung setelah libur Galungan dan Kuningan akan dibuka. Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, Minggu (5/11), mengatakan Disdikpora sudah menggelar rapat dengan Tim Monev, belum lama ini, menyikapi penurunan status Gunung Agung.
Menurutnya selain memutuskan membuka kembali operasional sekolah di luar zona siaga, sekolah darurat di pengungsian masih tetap beroperasi. Evaluasi akan dilakukan setelah libur Galungan dan Kuningan.
Ia meminta kepala sekolah yang mendirikan sekolah darurat di pengungsian agar membagi stafnya, sebagian bertugas di sekolah darurat dan sebagian ditugaskan di sekolah asal. “Pendataan atau evaluasi dilakukan pada awal sekolah, karena pada saat itu baru kita ketahui berapa jumlah siswa yang masih ada di pengungsian atau jumlah siswa sudah masuk di sekolah asal,” kata Gusti Ngurah Kartika.
Jika sekolah darurat di pengungsian jumlah siswanya sedikit, apabila bisa disisipkan, akan ke sekolah pagi. Jika jumlah siswa di pengungsian masih banyak dan tidak dapat disisipkan pada sekolah pagi, sekolah darurat tetap beroperasi. Opsi lainnya, sekolah darurat juga dapat kembali ke sekolah asal.
Khusus sekolah darurat yang berada di luar Kabupaten Karangasem, keputusan kembali ke sekolah asal menunggu hasil koordinasi antar kepala dinas. Ini harus dibahas lebih lanjut dengan Disdikpora Provinsi Bali.
“Petugas kita semua sedang libur. Nanti kita cek lagi setelah libur Galungan usai,” katanya.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, juga berharap siswa dari luar zona siaga yang sebelumnya masih mengungsi, segera kembali ke sekolah asalnya. Sehingga, sekolah-sekolah yang sebelumnya vakum, perlahan bisa beroperasi lagi. (Bagiarta/balipost)