Suasana di Terminal Ubung. (BP/wan)
DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak pemindahan tempat mangkalnya bus AKAP ke Terminal Mengwi, kondisi Terminal Ubung semakin sepi. Pemkot Denpasar belum memanfaatkan terminal tersebut secara maksimal. Hanya, ke depan dirancang lahan yang cukup luas tersebut akan dijadikan stop over atau parkir sementara .

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Denpasar I.B.Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (6/11) di kantornya. Dikatakan, pascapemberlakukan operasional bus–bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Terminal Ubung ke Terminal Mengwi, Pemerintah Kota Denpasar berencana merancang memanfaatkan Terminal Ubung sebagai terminal stop over .

Rai Mantra menegaskan sejatinya konsep awal sudah dirancang sejak dulu, untuk menghidupkan kembali Terminal Ubung yang statusnya kini terminal C. Pihaknya berencana akan menerapkan kebijakan kendaraan–kendaraan luar yang datang ke Denpasar, parkir sementara di Terminal Ubung. “Seperti bus–bus pariwisata, bisa memanfaatkan Terminal Ubung, dan akan digerakkan bus lebih kecil yang menjemput dan mendistribusikan masuk ke kota,” kata Rai Mantra seraya menyebutkan ini konsep untuk 5- 10 tahun ke depan.

Baca juga:  Walau Sudah Bawa Suket, Warga Madura Masuk Gilimanuk Harus Jalani Skrining Ulang

Pihaknya menyebutkan, seperti kota-kota besar lainya, di Jakarta misalnya bus–bus pegawai disediakan, dan kendaraan pegawai terpakir dalam satu kawasan atau terminal. “Istilahnya ada tempat parkir sementara, orang dari utara kendaraannya bisa parkir di sana termasuk bus sekolah juga kita harap parkir di sana, seperti di Jakarta ada juga bus–bus pegawai yang diangkut dari terminal sementara, ini membantu mengurangi kekroditan lalu lintas dalam Kota,” ungkapnya.

Jadi konsep pengelolaan Terminal Ubung ini, Rai Mantra menegaskan sudah dipikirkan sejak dua tahun lalu. Khusus untuk bus–bus pariwisata dari luar agar tidak memasuki wilayah Kota, kita arahkan untuk memarkir di terminal Ubung. “Stop over layanan segala macam, kalau bus pariwisata di situ parkir, kemudian travel melayani ke sana. Jadi bus pariwisata besar tidak masuk kota, atau ke hotel dalam kota, cukup dilayani oleh travelnya saja, ini sedang kita rancang dan kita sudah sempat bahas dengan pihak pariwisata, kalau stakeholdernya belum, tapi pasti kita akan bicarakan lagi,” bebernya.

Baca juga:  Hasil Tes Teluk Limo Keluar, Ada Pencemaran dari Limbah Pabrik

Rai Mantra menambahkan, merancang konsep stop over di Terminal Ubung ini, semata–mata untuk menjaga agar terminal ini tetap hidup dari sisi ekonomi. “Di sana ada pedagang kecil, yang butuh juga pembeli, sehingga dengan memanfaatkan terminal ini tentu akan menjadi rame dan kembali sisi ekonomi tergerak, disisi lain akan membantu juga menekan kemacetan di dalam kota,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala UPT Terminal Penumpang Ubung A.A. Eka Putra mengatakan, tidak ada lagi bus AKAP dengan tujuan atau menaikkan mapun menurunkan penumpang di Terminal Ubung yang menyandang status tipe C. ‘’Dengan adanya penetapan status Terminal Ubung oleh Wali Kota Denpasar, September 2016 lalu, bahwa Terminal Ubung sudah ditetapkan menjadi terminal tipe C. Di mana fungsi terminal C adalah kendaraan yang masuk di Terminal Ubung adalah angkutan pedesaan dan angkutan perkotaan,’’ kata Eka Putra. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Ingin Sapa Massa Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Rai Mantra Datang Tanpa Sudikerta
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *