Bus kota Beijing, China, mulai mengangkut penumpang dari halte di kawasan Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Rabu (1/6/2022), setelah berhenti beroperasi selama 37 hari pada saat otoritas setempat memberlakukan penguncian wilayah (lockdown). Situasi Beijing pulih secara bertahap sejak status lockdown dicabut pada 29 Mei 2022. (BP/Ant)

BEJING, BALIPOST.com – Status penguncian wilayah (lockdown) dengan melonggarkan kebijakan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di Kota Beijing, dilakukan pencabutan mulai, Senin (6/6).

Kebijakan tersebut diambil setelah dalam sepekan terakhir otoritas pemerintahan di ibu kota China itu mengintegrasikan sistem transportasi massal dengan kartu kesehatan masyarakat yang mencakup data vaksinasi dan hasil tes PCR berkala.

Sejak Jumat (3/6) telah muncul perintah di aplikasi kartu kesehatan (jiankangbao) untuk memasukkan nomor kartu tiket elektronik kereta metro bawah tanah (subway). Kalau nomor tiket tidak dimasukkan di jiangkangbao, maka pintu elektronik di stasiun subway tidak akan terbuka secara otomatis.

Baca juga:  WNI ke Malaysia, Wajib Karantinanya Diperpanjang

Dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (5/6), hal itu sempat mengalami hambatan tersebut di Stasiun Jinshong dan Stasiun Shuangjing sebelum muncul perintah di aplikasi jiankangbao pada Minggu (31/5) dan Jumat (3/5).

Namun petugas di kedua stasiun tersebut masih bisa memakluminya dengan membukakan pintu secara manual karena integrasi sistem tersebut pada saat itu hanya bisa untuk pemegang nomor kartu identitas warga lokal sehingga masih belum mengenali nomor paspor. “Sekarang nomor paspor sudah teridentifikasi di tiket dan jiangkangbao,” kata seorang warga negara Indonesia yang baru saja berhasil memasukkan nomor tiket di aplikasi di jiankangbao-nya sehingga sudah bisa digunakan untuk naik subway dan tranportasi umum lainnya di Beijing.

Baca juga:  Singapura Buka Pintu Kedatangan dari 19 Negara, Termasuk Indonesia

Dengan diperlonggarnya restriksi antipandemi, maka restoran dan kafe di Ibu Kota sudah diizinkan menerima pengunjung mulai Senin. Sejak 1 Mei otoritas Beijing melarang warga makan dan minum di dalam restoran setelah ditemukan klaster baru COVID-19 varian Omicron pada 22 April.

Siswa sekolah menengah atas sudah bisa kembali ke sekolah di Beijing sejak Kamis (2/6), sedangkan murid sekolah menengah pertama dan sekolah dasar baru dimulai pada Senin (13/6) dan murid TK pada Senin (20/6). Beberapa toko dan pusat perbelanjaan di Beijing sudah kembali beroperasi secara penuh pada Minggu. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  WNI di Jepang Diimbau Waspadai Gempa Susulan dan Tsunami
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *