Sejumlah penyeberang menunggu giliaran naik ke fastboat di Pantai Sanur, Denpasar. Pada liburan Hari Raya Galungan,tidak terjadi lonjakan jumlah penyeberang di pelabuhan ini. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Suasana hari raya Galungan ternyata tidak memberi banyak berkah bagi para pelaku penyeberangan menuju Nuda Penida, Lembongan maupun ke Nusa Ceningan. Pasalnya, saat hari raya lali ini tidak terjadi lonjakan penumpang yang signifikan. Berbeda ketika hari raya Idul Fitri lalu, peningkatan jumlah penumpang sangat banyak.

Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Sanur, I Ketut Suratnata Putra yang dikonfirmasi, Kamis (9/6) mengakui bila jumlah penyeberangan tidak terlalu ramai. Kondisi sama seperti hari biasa atau normal. Disebutkan, sejak penyajaan Galungan pada Senin  hingga Kamis ini, jumlah kapal yang berangkat rata-rata 30 kapal. Jumlah ini masih jauh bila dibandingkan saat  sebelum Covid-19 melanda. Karena saat itu, rata-rata per hari ada 54 kapal yang jalan.

Baca juga:  Saling Pandang, Oknum Mahasiswa Diduga Lakukan Pengeroyokan

Sedangkan jumlah penumpang yang menyeberang rata-rata 1.500 per hari. Perbedaan per hari tidak terlalu tinggi. Hanya saat penyajaan ada 1.600 – an penumpang. Bahkan, saat perayaan Galungan, jumlah penumpang hanya 800 orang.

Penumpang pun didominasi oleh penumpang lokal yang pulang ke Nusa Penida. “Saat Galungan sepi. Kapal yang standbay hanya 2 kapal. Pukul 10.00 sudah sepi, sore hanya berangkat satu kapal,” katanya.

Baca juga:  Dukung Koster Wujudkan Kedaulatan Pangan, Karangasem Garap Jagung dan Denpasar Terapkan Sawah Abadi

Suratnata mengatakan khusus untuk wisatawan mancanegara (Wisman) kebanyakan berasal dari Australia. Sehingga Wisman yang menyeberang pun tak ramai. Dirinya mengatakan untuk penumpang dari Asia masih belum ada.

Sementara itu, dikarenakan gelombang cukup tinggi di depan gate pelabuhan Sanur, beberapa penyeberangan dipindah ke pantai depan museum Le Mayeur. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN