Pengunjung melihat-lihat koleksi yang ada di Museum Vespa VWD Bali 2022. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kehadiran museum Vespa pada rangkaian event Vespa World Days (VWD) Bali 2022, menyedot perhatian pengunjung. Pasalnya, unit vespa yang dipamerkan ini, merupakan koleksi vespa langka atau legendaris dari berbagai daerah di Indonesia yang dimiliki oleh Vespisti (pecinta vespa) Nusantara. Bahkan ada vespa yang taksiran harganya mencapai Rp 1 miliar.

Museum vespa ini, resmi dibuka Kamis (9/6) dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum di luar peserta yang teregistrasi pada VWD Bali 2022. President (Intern) Vespa Club Indonesia sekaligus Ketua Pelaksana VWD 2022, Daniel Danny Hardjuna mengatakan lokasi Museum Vespa berada di kawasan Bali Collection, The Nusa Dua.

Baca juga:  Serukan Persatuan Bangsa, Pesan Perdamaian Disuarakan lewat Musik dan Puisi

Koordinator dan Penanggung Jawab Museum Vespa, Bambang Priambodo menyampaikan ada 58 unit sepeda motor vespa pabrikan dari tahun 1948 sampai 2021 dipamerkan. “Yang ditampilkan di sini adalah memang jenis-jenis vespa yang boleh dibilang yang sangat-sangat langka maupun yang seri-seri limited. Ada beberapa yang bisa dibilang paling unik agak sulit juga menyebutnya paling unik karena yang ada di sini memiliki keunikan, kekhasan dan kelangkaan masing-masing,” ungkapnya, Jumat (10/6).

Baca juga:  Danone AQUA Mengkampanyekan Daur Ulang Sampah Botol Plastik di Bali Marathon 2017

Salah satu yang unik dan langka menurutnya adalah vespa di tahun 50-an. Kemudian, ada beberapa yang seri vespa modern memiliki keunikan dan langka tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, seperti seri Kobe Bryant. “Biasanya vespa tahunnya paling tua paling langka keberadaannya karena secara masuknya ke Indonesia juga tidak banyak. Ada beberapa dulu yang masuk dari luar negeri ke sini seperti vespa yang pedal dan juga vespa yang memang langka di luar negeri sana jarang,” imbuhnya.

Baca juga:  KPU Bali Sebut Fraksi PDIP Belum Serahkan Berkas LHKPN

Proses pengumpulan 58 unit vespa ini diakui cukup sulit. Sebab, kolektor tidak mau disebutkan koleksi dan kepemilikannya.

“Harga di pasaran yang paling mahal kalau disebutkan angka sampai Rp 1 miliar lebih. Tetapi yang mana vespanya kami tidak bisa sebutkan karena pemiliknya enggan ditulis namanya dengan jelas,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN