DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo melakukan “reshuffle” kabinet pada Rabu (15/6). Dalam pantauan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, agenda Presiden pada hari ini adalah melakukan pelantikan menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta.
Mereka yang dilantik pada hari ini adalah Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN menggantikan Sofyan Djalil. Kemudian ada 3 wamen yang dilantik, yakni Wamen ATR, Raja Juli Antoni, Wamen Dalam Negeri, John Wempi Watipo, dan Wamen Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor.
Sebelum pelaksanaan pelantikan menteri dan wakil menteri, dilakukan jamuan makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta. Sejumlah menteri dan tokoh menghadiri acara jamuan ini. Seperti Surya Paloh, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Hadir juga Megawati Soekarnoputri dan Suharso Monoarfa.
Pada pemerintahan periode keduanya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jokowi tercatat telah merombak kabinetnya sebanyak 2 kali, yakni akhir 2020 dan jelang pertengahan 2021.
Pada Desember 2020, ada 6 menteri yang dilantik. Tiga di antaranya adalah Tri Rismaharini diangkat sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi, Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio, Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Menteri Kesehatan, menggantikan Terawan Agus Putranto.
Kemudian ada Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut diangkat sebagai Menteri Agama, menggantikan posisi Fachrul Razi, Wahyu Sakti Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), menggantikan Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi, dan Muhammad Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan, meggantikan Agus Suparmanto.
Di pertengahan 2021, Jokowi mengangkat dua menteri yaitu Bahlil Lahadalia diangkat sebagai Menteri Investasi dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). (Diah Dewi/balipost)