DENPASAR, BALIPOST.com – Sebuah garapan seni yang dipadu tampilan lukisan dari sejumlah seniman memeriahkan peed aya (pawai) PKB XLIV 2022, Minggu (12/6). Sebanyak 11 karya dari pelukis terkenal, seperti Raden Saleh, I Gusti Ngurah Kobot, Basuki Abdullah, Le Mayeur, hingga Nyoman Gunarsa diperlihatkan pada masyarakat luas.
Garapan yang merupakan kolaborasi antara Museum Pasifika dengan Sanggar Paripurna ini, menurut Pendiri Museum, Phillippe Augier, berawal dari keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan yang mengancam sumber air. Ini, sejalan dengan tema Pesta Kesenian Bali ke-44 “Danu Kerthi : Huluning Amreta (Memuliakan Air Sebagai Sumber Kehidupan).
Garapan yang menceritakan Dewi Danu sebagai penguasa Danau Batur melakukan ritual terhadap sumber-sumber air dengan tujuan menjaga dan melestarikan demi kelangsungan kehidupan yang damai dan sejahtera ini disaksikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Suastini Koster. “Dalam garapan ini, juga dikisahkan tidak hanya cukup mengadakan upacara atau ritual, melainkan lebih ditekankan pada implementasi secara nyata dalam memelihara dan menjaga sumber-sumber air, agar dapat digunakan bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi dapat berkesinambungan untuk generasi selanjutnya. Dengan tindakan nyata menjaga kebersihan sumber air, itulah sesungguhnya yang dimaksud dengan implementasi dari Danu Kerthi,” paparnya dalam rilis yang diterima.
Museum Pasifika terletak di kawasan The Nusa Dua, Badung. Museum Ini memiliki 600 koleksi karya seni terpilih dari seluruh Asia Pasifik.
Museum Pasifika telah menyelenggarakan lebih dari 65 acara internasional selama 15 tahun terakhir. Menyambut 8 kepala negara dan 300 menteri dan duta besar dari seluruh dunia.
Pada kegiatan pawai, lanjut Phillippe, Museum Pasifika menghadirkan 11 karya seni dari seniman terkenal. Yakni Raden Saleh, I Gusti Ngurah Kobot, Basuki Abdullah, Le Mayeur, Auke Sonega, Miguel Covarrubias, Hendra Gunawan, Theo Meier, Nyoman Gunarsa, Dewa Putu Bedil, dan Romualdo Locatelli. “Ada 150 peserta yang mendukung garapan kreasi dalam pawai kali ini. Seluruh masyarakat sangan antusias melihat karya seni dan kreasi tari garapan Museum Pasifika. Diharapkan dengan partisipasi ini, masyarakat lebih tertarik akan karya seni lukisan, sama halnya selalu tertarik kepada air sebagai sumber kehidupan,” tutupnya. (kmb/balipost)