DENPASAR, BALIPOST.com – Serangkaian upacara karya mamungkah, ngenteg linggih, padudusan agung dan tawur balik sumpah utama di Pura Dalem Tanjung Sari, Desa Adat Tanjung Bungkak, Sumerta Kelod, sejumlah kegiatan telah dimulai. Puncak karya ini akan digelar pada Selasa (28/6).
Sementara itu, pada Rabu (15/6) digelar prosesi mendak bagia pulakerti di Pura Dalem Desa Adat Sumerta. Selanjutnya digelar mapeed atau iring-ringan bagia pula kerti menuju ke Pura Dalem Tanjung Sari.
Ratusan krama mengiringi prosesi ini dengan berjalan kaki melewati Jalan Meduri, menuju Jalan Katrangan dan Jalan Hayam Wuruk Denpasar. Selain itu, juga digelar prosesi pemelaspas agung, dan tawur panca kelud.
Bendesa Adat Tanjung Bungkak, I Wayan Suja mengatakan, karya tersebut digelar menyusul rampungnya semua kegiatan renovasi sejumlah palinggih dan bangunan di Pura Dalem Tanjung Sari. Dikatakan, karya agung mamungkah, ngenteg linggih, padudusan agung, tawur balik sumpah utama ini telah direncanakan sejak lama.
Terlebih, karya agung seperti ini sempat digelar pada 1991 lalu. “Setelah banyak palinggih dilakukan renovasi, dan kini sudah selesai, maka dilakukanlah karya agung ini,” katanya.
Wayan Suja menambahkan, serangkaian karya ini diperkirakan menghabiskan biaya sebesar Rp 4 sampai Rp 5 miliar. “Dengan semangat krama nyanggra karya ini, niscaya Ida Sesuhunan akan memberkati dan memberikan kerahyuan bagi krama serta keharmonisan bagi semua mahluk,” kata Suja.
Puncak karya ini akan berlangsung pada Selasa 28 Juni 2022. Upacara puncak ini dipastikan akan berlangsung sehari penuh, karena dimulai dari upakara padudusan agung dan dilanjutkan dengan peselang pada siang hari dengan upakara nyatur rebah dan sore harinya upakara ngider buana.
Upakara ini akan dipuput Ida Pedanda Putra Bajing, Ida Pedanda Putra Telaga, serta Ida Pedanda Gede Beluangan. Rangkaian karya ini juga akan diisi dengan prosesi melasti ke Segara Bangsal, Sanur pada Selasa 21 Juni 2022. (Asmara Putera/balipost)