Seorang petani melihat tanaman kapasnya. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Petani kapas di wilayah Banjar Dinas Tegallanglangan, Desa Datah, Kecamatan Abang mengeluh. Sebab, harga kapas di tingkat pengepul lebih rendah dari perjanjian yang sudah ditandatangani.

Menurut petani kapas, I Nyoman Dayuh, Selasa (28/6) menuturkan harga jual kapas yang dihasilkan rendah. Kata dia, saat ini harga kapas yang dijual ke pengepul seharga Rp 13 ribu. “Harganya tergolong murah. Kalau dihitung-hitung dengan harga seperti sekarang, tidak sebanding dengan tenaga dan perawatan yang dilakukan,” ujarnya.

Baca juga:  Studi Banding ke Klaten, Pemkab Karangasem Belajar Pengelolaan Kapas Jadi Benang

Dayuh menambahkan meski harga murah, mau tidak mau dirinya tetap menjual hasil tanamnya. Sebab, bila kapas yang dihasilkan disimpan hingga harganya tinggi, tidak ada penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Bila harga Rp 13 ribu per kg tetap bertahan, saya berencana akan berhenti untuk menanam kapas dan kembali akan menanam kacang tanah, karena harganya lebih menjanjikan. Di samping itu, setelah panen juga pohonnya bisa dijadikan pakan sapi,” imbuhnya.

Baca juga:  Peringatan Hari Arak Bali di Karangasem Dipusatkan di Pura Manik Kembar Batubelah

Hal senada juga disampaikan petani kapas lain, Nyoman Paing. Dia menjelaskan harga yang sekarang diberikan pengepul tidak sesuai dengan yang ditandatangani sebelumnya, yakni Rp 22 ribu perkilogramnya. “Sekarang Rp 13 ribu, ditambah kita yang membawa ke sana (pengepul). Jika harga perkilogramnya Rp 20 ribu saja, kemungkinan akan tetap bertahan,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN