Kopi produksi BUMDes Pajahan sudah mampu masuk pasar modern. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Memiliki potensi kopi robusta, Desa Pajahan Pupuan membentuk BUMdes Pajahan sejak 2015 untuk menggerakkan ekonomi masyarakat desa. Dengan bantuan BKK dari Pemkab Tabanan sebesar Rp 200 juta, BUMDes yang mulai aktif memproduksi kopi serbuk pada Mei 2016 ini menyerap 12 ton kopi yang dihasilkan oleh petani kopi di Desa Pajahan.

Setelah hampir setahun berjalan, kopi produk BUMdes Pajahan yang diberi merk Kopi Bali Tugu Sari Pajahan ini sudah merambah sejumlah kabupaten di Bali, bahkan sudah masuk ke pasar modern. Kepala BUMdes Pajahan, Made Marsudi Cahyadi, Minggu (12/11), mengatakan dana bantuan pemkab sebesar Rp 200 juta dijadikan modal untuk membeli bahan baku berupa kopi robusta dari petani Desa Pajahan Pupuan.

Baca juga:  Pengedar Ekstasi Dalam Kopi Kemasan Dibui 10 Tahun

Harga yang ditawarkan Bumdes biasanya di atas harga pasar. Untuk harga pasar saat ini 1 kuintal biji kopi kering dihargai Rp 2.600.000 dan Bumdes Pajahan membeli dengan harga Rp 2.650.000 hingga Rp 2.700.000 disesuaikan dengan kualitas biji kopi.

Penyerapan kopi oleh Bumdes Pajahan dalam setahun kurang lebih 12 ton dimana dalam sebulan terhitung 26 hari kerja, Bumdes ini mengelola biji kopi menjadi kopi serbuk sebanyak 1 ton. Kopi sudah dikelola dengan mesin semi otomatis dan pengepakannya pun sudah sesuai standar. Satu kilo kopi serbuk kopi Tugu Sari Pajahan ini dijual sebesar Rp 60.000 ribu.

Baca juga:  Setelah Kopi Kintamani, Endek Tulis Prada Juga Masuk Istana

Meski belum memberikan keuntungan yang besar, kata Marsudi, Bumdes Pajahan sudah mampu menyisihkan dana untuk biaya promosi maupun operasional. Bahkan modal untuk diputar tahun berikutnya. “Keuntungan bersih untuk satu kuintal kopi itu kurang lebih Rp 500 ribu. Untung ini kita putar lagi untuk modal pembelian bahan baku di musim panen berikutnya,” ujarnya.

Menurut Marsudi seluruh kopi yang dihasilkan oleh Bumdes Pajahan selalu terserap habis oleh pasar. Oleh karenanya ke depan pihaknya sedang berusaha membuat pabrik kopi kecil sehingga produksi bisa meningkat dan memperluas pasaran kopi Tugu Sari Pajahan. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Setelah Didata Ulang, Ini Jumlah Pelanggan PDAM Dikeluarkan Sebagai Penerima Subsidi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *