I Wayan Suparta. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK sudah diumumkan serentak lewat online pada Senin (4/7). Di SMKN 4 Bangli, ada satu jurusan yang minim peminat. Hanya satu siswa yang melamar.

Jurusan yang hanya dilamar satu siswa ini adalah Jurusan Seni Pedalangan. Jurusan itu, diakui Kepala SMKN 4 Bangli I Wayan Suparta memang selalu minim peminat.

Agar jurusan pedalangan bisa tetap dapat siswa, pihak sekolah melakukan pendekatan khusus ke calon siswa sejak jauh-jauh hari. Ia menyebutkan pada PPDB tahun ini pihaknya hanya menargetkan jurusan seni pedalangan dapat tiga siswa.

Baca juga:  Gedung Graha Utama Akmil Diresmikan

Target yang dipasang sedikit. Sebab pihaknya menyadari jurusan tersebut selama ini tergolong langka peminat. “Dari target 3 orang, kami hanya dapat 1 siswa,” ungkapnya Senin (4/7).

Siswa yang mendaftar di jurusan seni pedalangan itu, kata Suparta, berasal dari Sidembunut. Siswa tersebut diketahui memang memiliki bakat seni pedalangan yang diturunkan oleh keluarganya.

Suparta mengungkapkan siswa tersebut sudah ‘dibidik’ masuk jurusan pedalangan sejak lama. Bahkan pihaknya melakukan pendekatan khusus ke anak tersebut sejak masih duduk di bangku SMP.

Baca juga:  PTM di Jembrana Dihentikan Sementara

Awal mula pihaknya mengetahui anak tersebut punya ketertarikan di bidang seni pedalangan bermula saat anak itu datang ke SMK 4 Bangli mengantar kakak kelasnya mendaftar sekolah. Anak itu sempat menanyakan jurusan pedalangan. “Karena kami melihat anak itu ada ketertarikan, sejak saat itu kami minta nomor HPnya dan mulai melakukan pendekatan,” tuturnya.

Meski jurusan pedalangan di SMKN 4 Bangli hanya dapat satu siswa, namun dikatakan itu sudah terhitung satu rombel. Sebab jurusan tersebut tergolong keahlian langka peminat. Berbeda dengan jurusan lainnya.

Baca juga:  Ditinggal Mudik, Polisi Patroli ke Pemukiman

Dengan adanya tambahan satu orang siswa baru, total jumlah siswa yang dimiliki jurusan seni pedalangan ada dua orang. Satu lainnya kini duduk di kelas XI. “Yang kelas XII nihil karena saat PPDB waktu itu tidak dapat siswa,” kata mantan Kasek SMK 2 Bangli itu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN