PEKANBARU, BALIPOST.com – Puncak peringatan HUT ke -76 Serikat Perusahaan Pers (SPS) dipusatkan di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (6/7). Dengan mengambil tema “Kolaborasi Menuju Kebangkitan Ekonomi Indonesia,” SPS berharap bisa menjadi bagian dan menginspirasi kebangkitan ekonomi dan tetap bermartabat.
Ketua SPS Pusat, Januar P Ruswita mengatakan kolaborasi pers ke depan harus dibangun dan diperkuat karena pers tak bisa berdiri sendiri. Era teknologi menjadi tantangan berat bagi pers untuk menjaga entitas bisnis dan tanggung jawab profesionalismenya.
Perayaan HUT ke-76 SPS diisi berbagai kegiatan, diantaranya dialog nasional dan pameran media. Sebelumnya juga dilakukan Welcome Dinner oleh Pemprov Riau.
Sejumlah undangan pusat hadir secara daring, diantaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wakil Ketua DPD RI, Najamudin. Ketua MPR menegaskan pers harus merespons paradigma dan gaya hidup pembaca. Pers cetak harus inovatif karena masih menyajikan berita kemarin untuk dibaca hari ini.
Meskipun ada pembaca media cetak yang masih setia, pers harus segera mengelaborasi diri. Berdasarkan data 2014 ada 1.321 penerbitan pers dan angka ini merosot tajam jadi 644 penerbitan di 2019. Sedangkan dari sisi eksemplar, koran tahun 2014 mencapai 33 juta turun menjadi 12,8 juta di tahun 2019.
Bambang mengingatkan sebagai pilar demokrasi, pers harus tetap menjalankan fungsi kontrol dan kritis di tengah tekanan yang dihadapi. Pers tetap harus tetap menjadi mediator lahirnya kebijakan kebangsaan. Pers harus tetap konstruktif dan bermartabat.
Sementara itu, Menteri BUMN pada kesempatan yang sama mengatakan isu utama pers saat ini bukan lagi pada kebebasan pers. Ia mengatakan pers ke depan harus bisa merawat generasi dengan berperan sebagai pencerah, edukatif dan mampu menjadi filter yang jelas antara opini dan fakta.
Pers perlu membangun kolaborasi untuk merawat dan mencerdaskan generasi bangsa. “Pers harus adaptif, sehingga peta bisnis perusahaan pers ke depan harus jelas,” katanya. (Dira Arsana/balipost)