MANGUPURA, BALIPOST.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tingkat Kabupaten Badung Tahun Ajaran 2022-2023 mulai dibuka Senin (11/7). Pelaksanaan MPLS yang dipusatkan di SMPN 2 Kuta ini dilarang bersifat Perpeloncoan atau tindak kekerasan lainnya.
Adapun peserta MPLS bagi siswa baru di Kabupaten Badung Tahun Ajaran 2022/2023, SMPN sebanyak 6.059 orang, SMP Swasta sebanyak 1.062 dan jumlah siswa SD sebanyak 4.678 orang. Mereka akan mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan mulai tanggal 11 hingga 13 Juli 2022.
Pada kesempatan itu, hadir Asisten Pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat Kabupaten Badung, I Nyoman Sujendra bersama Kepala Disdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana membuka acara MPLS yang bertema “Melalui Pengenalan Lingkungan Sekolah Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.
Dalam sambutan Bupati Badung yang dibacakan Nyoman Sujendra menyampaikan bahwa melalui pelaksanaan MPLS bagi siswa baru ini yang dilaksanakan secara serentak di Kabupaten Badung merupakan momentum penting.
Sebab, Badung berkomitmen untuk terus berikhtiar membangun pendidikan yang dihidupi dan disinari oleh kebudayaan nasional. “Penyelenggaraan MPLS ini merupakan ajang adaptasi dan memperkenalkan sistem baru bagi siswa, sehingga siswa baru nantinya tidak merasa asing dengan lingkungannya,” ujarnya.
Menurutnya, perlu dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan, sehingga berdampak positif dan sangat signifikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Badung.
“Dengan motto Edukatif, Kreatif dan Menyenangkan Sebagai Nafas Pelaksanaan Pengenalan Sekolah Bagi Siswa Baru di Badung, saya harapkan dapat menciptakan suasana kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik baru,” ungkapnya.
Kadisdikpora selaku Ketua Panitia MPLS di Kabupaten Badung dalam laporan yang dibacakan Kabid Pendidikan SD dan Plt. Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kabupaten Badung Rai Twistyanti Raharja melaporkan, tujuan dari Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru ini diantaranya untuk mengenal potensi diri siswa baru, membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar efektif sebagai siswa baru.
“Selain itu juga untuk mengembangkan interaksi positif antara siswa dan warga sekolah lainnya serta menumbuhkan perilaku positif seperti kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja dan semangat gotong royong,” ucapnya. (Parwata/balipost)