Gangguan layanan di Desa Mekarsari, Baturiti akibat alat berat proyek gorong-gorong. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Curah hujan tinggi seperti yang terjadi, Senin (11/7) berdampak pada keruhnya air baku yang membuat pengolahan yang dilakukan Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) harus lebih maksimal. Meski demikian, kondisi tersebut tidak serta merta mengganggu distribusi air bersih pada pelanggan.

Seperti yang terjadi di IPA Nyanyi, Kediri, Tabanan. Meski sempat off selama 15 menit air baku selanjutnya masih bisa diolah.

Kepala Bagian Hubungan Langganan Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan, I.B. Marjaya Wirata menjelaskan, optimalisasi pelayanan terus dilakukan meski saat ini musim hujan melanda. Gangguan yang kerap dihadapi saat musim hujan dengan curah tinggi seperti tersumbatnya intake di instalasi pengolahan air (IPA).

Baca juga:  Terseret Arus di Pantai Lalanglinggah, WN Turki Ditemukan Tak Bernyawa

Di samping itu, keruhnya air baku akibat hujan lebat juga membuat pengolahan harus lebih maksimal. “IPA Nyanyi sempat off 15-20 menit karena tersumbat lumpur akibat hujan deras. Namun setelah dibersihkan sudah bisa diolah lagi sehingga tidak terdampak pada pelanggan, apalagi sudah ada bak penampungan yang memang siap untuk distribusi air bersih ke pelanggan,” terangnya.

Gangguan lainnya juga terjadi, Minggu (10/7) di wilayah Desa Mekarsari dan sekitarnya akibat putusnya pipa distribusi di Banjar Kerobokan yang disebabkan oleh alat berat yang bekerja membuat gorong-gorong. “Gangguan di Mekarsari terdampak sekitar 300 pelanggan karena gangguan ada pada pipa distribusi bukan transmisi. Jadi pelanggan seperti di Banjar Kerobokan, Banjar Mekarsari, dan sebagian Banjar Luwus Kaja terdampak, tetapi tidak sampai 3 jam karena sudah bisa ditangani langsung,” terangnya.

Baca juga:  Urus Adik di RS, Tas Berisi Uang Jutaan Rupiah Raib

Disamping itu, gangguan juga beberapa kali masih terjadi di wilayah Desa Bajera, Desa Berembeng, Desa Antap dan sekitarnya karena proyek pembuatan saluran got drainase yang saat ini masih berlangsung. Kendati demikian, gangguan-gangguan yang terjadi ditangani dengan sesegera mungkin sehingga distribusi air dapat segera kembali lancar ke pelanggan.

Sementara itu, Kasubag Humas Perumda TAB, Agus Suanjaya menambahkan, pelanggan tetap diminta menampung air saat air mengalir guna mengantisipasi adanya gangguan. Termasuk untuk perluasan layanan, kini untuk pembayaran rekening tagihan air sudah bisa diakses di toko modern berjaringan. “Sebut saja Perumda Tirta Amerta Buana pasti sudah masuk sistem. Kalau PDAM Tabanan tidak bisa akses,” jelasnya.

Baca juga:  Krama "Ngayah" Persiapan Melasti Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau

Di sisi lain, layanan Perumda TAB kini sudah semakin luas dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah sambungan rumah (SR) setiap bulannya. Data sampai dengan Juni 2022, pelanggan perumda telah mencapai 60.513 SR. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN