Suasana di Pantai Pandawa, Kutuh, Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali akan menjadi tuan rumah puncak event internasional yakni, KTT G20  pada bulan November nanti. Namun demikian, sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah rangkaian event menuju puncak KTT G20, mulai digelar di Bali. Untuk mendukung kegiatan tersebut, sejumlah destinasi wisata di Bali telah bersiap menyambut kunjungan delegasi dari G20. Tak ketinggalan, destinasi Pantai pandawa yang berlokasi di wilayah Desa Adat Kutuh, Kuta Selatan, Badung.

Menurut Bendesa Adat Kutuh Drs. I Nyoman Mesir, pihaknya telah melakukan sejumlah pembenahan fasilitas. Tentu dalam hal ini, baik desa adat maupun DESA dinas sangat siap menyambut delegasi G20. Bahkan pada Juli, sudah mulai banyak berdatangan delegasi dari rangkaian kegiatan G20.

Untuk lebih memperkenalkan Desa Kutuh ke mancanegara, selain menampilkan tarian Kecak dan Barong, pihaknya berencana akan mempersiapkan sejumlah atraksi tradisi desa setempat. Seperti tradisi turun temurun yakni permainan tradisional maupun tradisi lainnya.

Baca juga:  PPKM Level 4 di Badung, Seratusan Usaha Ditegur dan Peroleh Sanksi

Hal ini kata Mesir, akan dipersiapkan apabila memang nanti dibutuhkan. “Tradisi yang kami miliki, ini penting kami tampilkan, agar tradisi budaya Bali, yang ada di Desa Kutuh, bisa lebih dikenal di mancanegara,” kata Mesir saat dihubungi, Jumat (22/7).

Terkait rangkaian kegiatan G20 yang akan berlangsung hingga Desember, dirinya juga akan kembali menggelar Festival Pantai Pandawa. Tentu hal itu untuk menunjang destinasi yang sangat populer ini. “Pantai pandawa, optimis menyambut delegasi G20. Saat ini di pantai Pandawa, sedang dilakukan sejumlah perbaikan pada bangunan-bangunan, serta melakukan penataan termasuk  fasilitas protokol kesehatan,” ucapnya.

Desa Kutuh, yang berada di sisi selatan Bali, memiliki destinasi Pantai Pandawa, yang dibagi menjadi 4 zona. Yakni, Zona Tanah Barak, Zona Timbis, Zona Pandawa Induk, dan Zona Sisi Luar Pura Gunung Payung. Untuk Zona Sisi Luar Pura Gunung Payung, saat ini telah memiliki fasilitas penunjang untuk pengunjung, seperti  warung-warung yang didesain bertaraf internasional. Hal ini kata dia, tentu diharapkan dapat mendukung kunjungan ke kawasan tersebut.

Baca juga:  Mengawal Budaya Bali, Memberdayakan Desa Adat

Tak hanya itu, bagi pecinta sensasi camping, saat ini lokasi di kawasan sisi luar Gunung Payung, sedang didesain untuk lokasi Glamping (glamor camping). Lokasi seluas 50 are, yang berada dekat Pura Gunung Payung ini, akan disiapkan bagi mereka yang ingin menikmati wisata outdoor, atau mereka yang gemar camping.

Untuk merealisasikan itu, pihaknya akan melakukan studi banding ke lokasi camping yang ada di Karangasem. “Untuk lokasi Glamping ini, akan berada di sisi luar pura Gunung Payung, dengan luas area yang disiapkan sekitar 50 are. Nantinya pengunjung Glamping ini, akan bisa menikmati suasana camping dengan pemandangan lautan lepas dan panorama tebing yang sangat indah,” ucapnya.

Baca juga:  Desa Adat Suwat Kembangkan Obyek Wisata Alam

Sejak penerbangan internasional ke Bali dibuka kembali, jumlah kunjungan ke destinasi pantai Pandawa, terus meningkat. Hingga saat ini, tingkat kunjungan ke pantai pandawa, sudah mulai menggeliat dengan rata-rata kunjungan harian mencapai 2000-3000 orang dalam kondisi normal. Diakui Mesir, jumlah kunjungan sempat membludak sata adanya event Vespa World Day belum lama ini. Saat itu, lonjakan kunjungan cukup banyak, mencapai 10 ribu per hari. Sedangkan saat puncak acara, jumlah kunjungan mencapai 15 ribu orang. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN