Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah dalam Konferensi Pers Kinerja PIP Semester I 2022 di Jakarta, Selasa (26/7/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pembiayaan usaha ultramikro (UMi) telah mencapai Rp22,04 triliun yang disalurkan kepada 6,4 juta debitur sejak 2017. Hal itu disebutkan Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah.

Ririn menuturkan, pembiayaan UMi yang telah mencapai Rp22,04 triliun itu disalurkan melalui 60 lembaga keuangan bukan bank kepada 6,4 juta debitur yang tersebar di 509 kabupaten/kota di Indonesia.

“Pada 2017 kita baru bisa menyalurkan kepada 307 debitur dengan dana Rp753,24 miliar sehingga secara total debitur UMi (sekarang) mencapai 6,4 juta orang dengan nilai lebih dari Rp22 triliun,” katanya dalam Konferensi Pers Kinerja PIP Semester I-2022 di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (26/7).

Baca juga:  Dukung Annual Meeting IMF WBG 2017, Kemenpar Siapkan 60 Paket Wisata

Ririn mengatakan penyaluran pembiayaan UMi terus meningkat dengan rincian pada 2017 sebanyak Rp753,24 miliar kepada 307.033 debitur dan kemudian Rp1,56 triliun kepada 557.112 debitur pada 2018.

Peningkatan penyaluran UMi melalui badan layanan umum (BLU) itu terus berlanjut pada 2019 yang mencapai Rp2,71 triliun kepada 809.926 debitur dan Rp6,01 triliun kepada 1,76 juta debitur pada 2020.

Hal serupa pun turut terjadi di sepanjang 2021 yaitu penyaluran UMi kembali meningkat mencapai Rp7,03 triliun kepada 1,95 juta debitur.

Sementara, untuk tahun ini, PIP menargetkan penyaluran UMi akan menjangkau 2 juta debitur dengan realisasi sampai semester I-2022 telah tercapai 50 persen dari target yaitu 1 juta debitur dengan nilai Rp3,95 triliun.

Baca juga:  Menparekraf Kembangkan Lima Skema Alternatif Pembiayaan Infrastruktur

Ririn mengatakan sebanyak 95 persen dari total 6,4 juta debitur penerima pembiayaan UMi ini merupakan perempuan sedangkan sisanya yakni 5 persen adalah laki-laki.

Selain karena sebagian besar pelaku usaha mikro adalah perempuan, skema penyaluran UMi yang menggunakan skema jemput bola atau petugas mendatangi masyarakat secara langsung juga sangat cocok bagi perempuan. “Para ibu-ibu yang juga memiliki tanggung jawab mengurus keluarga dan anak-anak, mereka tidak perlu meninggalkan rumah sehingga skema ini dirasa cocok bagi perempuan,” jelas Ririn.

Baca juga:  BRI Jadi “The Best Bank in Digital Service" di TFA 2022

Sementara dari sisi plafon, sebanyak 90,68 persen dari total Rp22,04 triliun pembiayaan UMi yang telah tersalurkan memiliki plafon kredit kurang dari Rp5 juta meski plafon UMi bisa sampai Rp20 juta.

Kemudian dari pembiayaan UMi yang telah disalurkan tersebut sebanyak 92,98 persen di antaranya memiliki tenor pinjaman sampai 12 bulan.

PIP juga menyediakan pembiayaan UMi berskema syariah sejak 2020 dengan porsi mencapai 44,7 persen dari total penyaluran Rp22,04 triliun. Sektor perdagangan pun mendominasi realisasi penyaluran UMi ini yaitu memiliki porsi mencapai 95,97 persen. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *