JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, hadir dalam pelatihan kepemimpinan tingkat utama dalam rangka kaderisasi Program Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) di GOR POPKI Cibubur. Turut hadir duta pemuda dan pelajar, Gloria Natapraja Hamel.

PMMD merupakan program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada 2017. Kegiatan ini diikuti 1.500 pemuda ke 10 provinsi.

Sebelum diberangkatkan ke lokasi yang telah ditetapkan, perwakilan pemuda terpilih ini mendapatkan pengarahan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi di GOR POPKI Cibubur, Jakarta, Rabu.

“Saya ingin kalian menjadi prototipe pemuda yang hebat, mampu menjadi pelopor hingga menjadi inspirasi bagi pemuda desa. Makanya akan pantau betul. Saya tidak ingin program ini sia-sia,” kata Menpora di hadapan perwakilan pemuda PMMD.

Baca juga:  Mencuri, Pemuda di Bekuk Polisi

Peserta PMMD ini berasal dari banyak kalangan pemuda terutama yang sudah bergelar sarjana. Bahkan, diantaranya merupakan sarjana olahraga yang selama ini menjadi incaran Kemenpora. Dari jumlah tersebut ada sekitar 200 sarjana olahraga.

Khusus untuk sarjana olahraga, Menpora Imam Nahrawi mempunyai tugas khusus selain mempunyai tugas yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu tugas khusus tersebut harus mampu mencari bibit-bibit atlet muda potensial yang selama ini belum terdata.

Baca juga:  Sempat Ngaku Punya Riwayat, Jerinx Akhirnya Divaksinasi COVID-19

“Untuk sarjana olahraga tolong siapkan calon pemain sepak bola. Jika dari satu desa ada satu, maka akan ada 200 pemain muda potensial. Makanya, kami meminta kepada peserta PMMD untuk melaporkan setiap kegiatannya melalui media sosial,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Pria kelahiran Bangkalan Madura, itu meminta kepada pemuda yang mendapatkan tugas membangun desa ini benar-benar melaksanakan tugas yang telah ditetapkan yang diantaranya adalah memfasilitasi pemuda untuk mewujudkan kemandirian pemuda serta mengembangkan potensi pemuda agar memiliki jiwa kepemimpinan, kepeloporan dan kesukarelawanan.

Selain itu, pemuda juga diharapkan melakukan giat olahraga di pedesaan serta mendorong terciptanya lapangan kerja baru bagi pemuda pedesaan. PMMD ini diharapkan menjadi motor perubahan mulai dari pedesaan.

Baca juga:  Puluhan Titik Rawan Tsunami, Banyuwangi Minim Alat Deteksi Dini

“Kalian harus mengajak masyarakat untuk olahraga, pelatihan dan lakukan kegiatan yang bermanfaat dan berkesan. Pemuda sebagai generasi milenial benar-benar terwujud,” kata Imam Nahrawi menegaskan.

Sesuai dengan data yang ada, 1.500 pemuda dari 10 provinsi yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat. Masing-masing pemuda mendapatkan bantuan operasional sebesar Rp 3.000.000 per bulan selama tiga bulan penugasan. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *