Pedagang merapikan komoditi pangan dagangannya di Pasar Badung, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki era digitalisasi, semua sektor harus menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Tidak terkecuali semua instansi pemerintah dalam melaksanakan kegiatannya. Seperti yang dilakukan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar.

Dinas ini mulai melakukan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Penyedia Ketersediaan Pangan (Si Papa Online) guna memantau ketersediaan pangan dan perkembangannya setiap waktu oleh masyarakat. Sekretaris Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, drh. I Gusti Ayu Astriwati, Rabu (27/7) mengatakan, pembangunan ketahanan pangan di Kota Denpasar merupakan salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan dalam rangka mendukung visi Pemerintah Kota Denpasar.

Baca juga:  Meredam Gejolak Harga Pangan Jelang Tahun Pemilu 2024

“Dengan aplikasi ini setiap waktu dapat memperoleh informasi ketersediaan pangan dan bisa membuat langkah-langkah strategis untuk meminimalisir kekurangan ketersediaan pangan,” ujar Ayu Astriwati.

Kota Denpasar bukan merupakan kota produsen sehingga data ketersediaan pangan merupakan isu strategis untuk tersedianya data stok dan pasokan pangan. Hal ini penting untuk mencegah inflasi dan menjaga stabilitas harga sehingga ketahanan pangan dapat dikendalikan. “Ketahanan pangan Kota Denpasar sangat penting, mengingat Kota Denpasar merupakan kota pemasaran pangan pokok dan pangan strategis yang menyuplai hotel, restoran, warung, toko dan rumah tangga,” ujarnya.

Baca juga:  Dukung Koster Wujudkan Kedaulatan Pangan, Bentuk Desa Mandiri Pangan dan Turunkan PBB-P2

Lebih lanjut,  Astriwati mengungkapkan sistem informasi penyedia ketersediaan pangan merupakan aplikasi jaringan informasi yang memuat data ketersediaan pangan yang bisa diakses masyarakat secara online. Aplikasi ini memuat data pangan dari penyedia yang update setiap hari. “Adanya aplikasi ini diharapkan dapat diakses masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam hal perkembangan harga pangan, stok pangan dan pasokan pangan,”ujarnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN