DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Perseden Denpasar Liga 3 yang bakal melakoni Kompetisi Liga 3 Provinsi Bali, memastikan tanpa pemain senior. Bahkan, demi pengiritan biaya skuad Porprov Denpasar sekaligus merupakan materi pemain Perseden Liga 3.
Exco Askot PSSI Kota Denpasar Made Diatmika, di Denpasar, Senin (1/8), mengungkapkan, tim porprov sudah terbentuka dua bulan lalu, ditangani pelatih Made Pasek Alit, Aep Tri Wahono, Hari Wahyu Wandira, dan pelatih kiper Ngurah Arya. “Tim porprov dihuni 24 pemain, sesuai dengan kuota KONI Denpasar,” ujar Diatmika.
Dijelaskannya, saat ini sedang bergulir kompetisi internal Askot, untuk divisi I dan II (6 tim) ditambah divisi utama (8 tim). “Kami tetap memantau pemain di kompetisi, untuk proyeksi skuad porprov, tetapi cuma sedikit,” tuturnya seraya menambahkan pesepak bola porprov kelahiran 1 Januari 2002. Oleh karena pemain porprov juga merangkan materi Liga 3, menurut dia, tim Laskar Catur Muka yang dua musim langganan mewakili Bali ke nasional, untuk musim ini justru tanpa target.
Sementara Ketua Panpel Kompetisi Made Witarka, menyatakan, di tengah pandemi dan serba kesulitan ekonomi, Askot PSSI Denpasar masih eksis menggelar kompetisi internal. Hal ini tentu berbada dibandingkan daerah lain. Sebagaimana kesepakatan klub kontestan, yang siap menyalurkan pemainnya jika dipanggil Perseden. Kenyataannya, klub Remaja Bhayangkara Club (RBC) yang juara Piala Soeratin U-13, dan pemainnya U-15 dipanggil memperkuat Perseden, namun menolaknya. “Komdis bakal bersidang guna memberikan sanksi kepad RBC,” jelas Witarka.
Di sisi lain, Humas Askot Dewa Gede Rai mengemukakan, pihaknya berniat mengikuti seluruh gelara Asprov PSSI Bali, mulai Piala Soeratin U-13, U-15, U-17, sampai Liga 3, sampai porprov. “Askot mematok target 3 emas di porprov, yakni sepak bola, sepak bola pantai, dan futsal ” tandas Dewa Rai. (Daniel Fajry/Balipost)