DENPASAR, BALIPOST.com – Keluhan terhadap layanan Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma yang lebih dikenal dengan PDAM, ternyata tidak hanya pada aliran airnya. Namun, kini kembali muncul keluhan calon pelanggan baru. Pasalnya, biaya yang direkomendasikan petugas Perumda berubah-ubah. Akibatnya, calon pelanggan pun batal untuk memasang baru.
Salah seorang calon pelanggan baru Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma di Sanur, Kamis (4/8) mengeluhkan kinerja Perumda dalam memberikan layanan penyambungan baru. Pada awalnya, kata pelanggan yang enggan namanya dipublikasikan ini, biaya yang direkomendasikan hanya Rp1,4 juta. Kemudian dalam beberapa hari terjadi perubahan biaya yang signifikan menjadi Rp12 juta.
Kondisi ini sangat disayangkan anggota DPRD Denpasar, A.A. Susruta Ngurah Putra. Politisi Demokrat ini menilai Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma membebani calon pelanggan untuk membuat jaringan. Semestinya yang membuat jaringan untuk air minum tersebut murni dari Perumda. Calon pelanggan hanya dibebani biaya untuk sambungan ke rumah saja.
“Sejak awal saya kritisi kinerja Perumda ini. Karena mereka memiliki dana miliaran rupiah yang tersimpan. Semestinya, dana ini digunakan untuk membangun jaringan, sehingga tidak membebani calon pelanggan,” ujarnya.
Dikatakan, bila calon pelanggan dibebankan untuk membuat jaringan, ketika nanti ada penambahan pelanggan di jalur itu, maka calon pelanggan baru itu seharusnya juga membayar biaya ke pelanggan sebelumnya yang membuat jaringan terlebih dahulu. Karena jaringan itu dibiayai calon pelanggan yang lebih dulu memesan. “Jadi aset itu juga menjadi milik pelanggan yang ikut membiayainya,” katanya.
Terhadap kondisi ini, Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma, I.B. Gede Arsana mengatakan besaran biaya pemasangan akibat pemasangan jaringan ke calon pelanggan. Selain itu, di jalur tersebut calonnya masih sedikit, di bawah 10 calon. “Mungkin kalau bisa lebih dari 10 orang, biayanya akan lebih sedikit,” ujarnya. (Asmara Putera/balipost)