Nelayan yang mengalami kecelakaan di laut berhasil dievakuasi ke darat. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sebuah jukung nelayan milik Ketut Wisnu Murti (25) dan Gede Toya (39) ditabrak kapal ferry saat melaut mencari ikan di perairan Kubu, Kabupaten Karangasem, Rabu (10/8) ditabrak kapal ferry yang sedang melintas. Akibatnya, jukung hancur dan terbalik.

Untungnya, kedua nelayan berhasil selamat. Untuk menuju pesisir, korban dan perahunya dievakuasi oleh Basarnas Karangasem.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WITA. Saat itu, kedua korban menarik jaring ikannya sekitar pukul 06.30 WITA, naas dari barat datang kapal penumpang dan langsung menubruk perahu nelayan sehingga jukungnya hancur dan terbalik.

Baca juga:  Tanaman dan Hewan Banyak Mati Pascaerupsi Efusif Gunung Agung

Untuk menyelamatkan diri, korban berenang dan mengapung di perahunya. Kapal yang menabrak tidak membantu dan meninggalkan keduanya di TKP.

Untung, sesaat setelah kejadian datang nelayan yang lain membantu korban dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polairud Kubu. Kemudian Polairud dan Basarnas melakukan penjemputan korban dan mengevakuasi ke darat. Akibat kejadian tersebut, nelayan mengalami kerusakan perahu dan mesin dengan kerugian diperkirakan 50 juta rupiah

Baca juga:  Hindari Kecelakaan Saat Melaut, Nelayan Diberikan Pengetahuan Cuaca

Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, mengungkapkan perahu korban ditabrak ketika mereka hendak menarik jaring ikan. Eka menambahkan, pihaknya menerima laporan dari Balawista Tulamben ada kejadian itu sekitar pukul 08.15 WITA.

Menerima laporan itu, pihaknya langsung menerjunkan sembilan personil dan speed boat. Berselang 30 menit, kedua korban ditemukan dalam keadaan selamat di tengah laut. Selanjutnya jukung ditarik menggunakan menuju bibir pantai. “Saat penarikan jukung, sempat ada tali yang terputus namun bisa diatasi. Kita pukul 10.50 WITA baru sampai di pesisir,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Mobil Terbakar di Gitgit Angkut Kerajinan Dupa, Sumber Api Masih Diselidiki
BAGIKAN