Suasana pembukaan Aceh Night in Bali yang digelar Sabtu (18/11) malam. (BP/win)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Aceh merupakan sebuah daerah istimewa yang terletak di Pulau Sumatera. Kekayaan alamnya yang melimpah, Daerah Istimewa Aceh memiliki potensi di sektor pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan, terutama wisata alam, wisata bahari, dan wisata sejarahnya. Untuk memgembangkan potensi destinasi pariwisata Aceh tersebut, Pengembangan Pendidikan Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Nusantara (P3PKN) menggelar promosi pariwisata Aceh di Pulau Dewata, Sabtu (18/11) malam.

Bertajuk “Aceh Night in Bali” berbagai jenis pertunjukkan seni Aceh, Kuliner Aceh, dan promosi paket-paket wisata di Aceh disuguhkan dalam acara promosi yang bertempat di Lippo Mall Kuta tersebut. Ribuan pengunjung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tampak antusias menikmati suguhan seni maupun kuliner yang disajikan malam itu.

Kegiatan “Aceh Night in Bali” yang bertujuan untuk membantu Pemerintah Aceh mengenalkan dan mendatangkan wisatawan ke Aceh ini sekligus untuk mensosialisasikan agenda Nasional SAIL SABANG yang akan dilaksanakan di Kota Sabang Aceh pada 28 November hinga 5 Desember 2017 mendatang. Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Parwisata, Drs. Putu Ngurah, MM., yang ditandai dengan pemukulan Rebana.

Baca juga:  Tekan Budaya Koruptif, Ratusan Polantas Dikumpulkan

Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Parwisata, Drs. Putu Ngurah, MM., mengatakan untuk bisa memajukan pariwisata seluruh stakeholder terkait harus dilibatkan, baik itu akademisi, pembisnis, komunitas, pemerintah, maupun media. Selain itu, bagi daerahnya yang belum maju di Indonesia harus belajar dari pariwisata di Bali.

“Promosi pariwisata sama hal seperti memancing ikan. Kalau mau menacing ikan, mancinglah di kolah ikan. Kalau ingin mempromosikan pariwisata, maka promosilah di Bali, tidak usah promosi ke luar negeri, karena Bali pusatnya wisatawan seluruh dunia,” pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, Kadis Pariwisata Bali, A.A Gede Yuniartha Putra, SH., MH., Anggota DPR RI Komisi X, Muslim, S.HI., MM., dan tamu undangan lainnya.

Baca juga:  Hingga Akhir 2017, Raja Ampat Masih Punya 12 Agenda Pariwisata Keren

Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, merasa bangga atas kegiatan promosi pariwisata Aceh bisa dilaksanakan di Bali atas prakarsa Pemerintah Provinsi Bali. Baginya, Bali merupakan tempat yang tepat untuk mempromosikan pariwisata Aceh. Sebab, Bali adalah tempat berkumpulnya wisatawan dari berbagai pelosok dunia.

Ia berharap Aceh kedepannya bisa berkembang seperti Bali, sehingga tidak ketinggalan dengan Bali yang sudah dikunjungi berjuta-juta wisatawan mancanegara. “Harapan kami tentu mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali, sehingga Aceh (pariwisatanya-red) menggema di seluruh dunia. Terima Kasih Bali sudah mempromosikan Aceh di Pulau yang indah ini (Pulau Dewata),” ujar Dulmusrid.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, mengatakan saat ini Aceh terus berupaya mengembangkan potensi pariwisatanya. Apalagi, destinasi pariwisata di Aceh, baik pariwisata alam, bahari, maupun wisata sejarahnya sangat banyak.

Baca juga:  Gubernur Mangku Pastika Tegaskan Bali Aman

Pihaknya mengaku akan terus belajar dari pariwisata di Bali, sehingga Aceh akan bisa berkembang seperti pariwisata di Bali, bahkan lebih. Dengan mempromosikan wisata Aceh di Bali, diharapkan para wisatawan akan berkunjung ke Aceh untuk menikmati destinasi pariwisata yang ada. “Ayo ke Aceh, kami akan menyambut kalian sesuai dengan tradisi kami, yaitu memuliakan tamu dan kami akan suguhkan potensi yang kami miliki,” ajaknya.

Kadis Pariwisata Bali, A.A Gede Yuniartha Putra, SH.,MH., mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Aceh dalam mempromosikan pariwisatanya di Bali. Sebab, wisatawan dari pelosok negeri berkumpul di Bali. Sehingga, dengan kegiatan ini wisatawan setidaknya mengenal destinasi, seni dan kuliner yang ada di Aceh. “Langkah ini juga telah dilakukan oleh daerah lainnya di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Papua, dan lainnya. Semoga kegiatan semacam ini sering dilakukan di Bali, sehingga berdampak positif bagi Aceh, ke depannya,” harapnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *