TUBAN, BALIPOST.com – Meningkatnya debit air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur dalam dua hari terakhir membuat ikan di sungai menjadi mabuk. Fenomena tahunan ini menjadi berkah bagi warga sekitar bantaran sungai karena mendapatkan rejeki ikan yang melimpah serta mudah untuk ditangkap.
Dengan peralatan seadanya, berupa jaring, kayu, dan galah, warga bantaran sungai tumpah ruah terjun ke sungai untuk memungut ikan yang sedang mabuk. Momen seperti ini tidak terjadi setiap hari.
Namun, momen yang biasa disebut warga dengan sebutan “munggut” ini hanya terjadi saat debit air Bengawan Solo mendadak naik untuk pertama kalinya usai kemarau panjang. Air sungai yang berubah drastis dengan membawa material lumpur menyebabkan berbagai jenis ikan menjadi mabuk dan muncul ke permukaan.
Momen ini, salah satunya dimanfaatkan warga Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang. Sejak pagi hari, warga langsung tumpah ruah di bibir sungai untuk memungut ikan mabuk yang muncul di permukaan di sekitar tepian sungai.
Banyak cara yang dilakukan warga untuk mengambil ikan yang sedang mabuk ini. Mereka yang hanya berbekal tangan kosong, namun banyak juga yang menggunakan jaring, kayu, maupun galah yang ujungnya telah diruncingkan.
Salah satu pencari ikan, Feri, mengaku momen seperti ini amatlah langka dan hanya terjadi sekali dalam setahun. Air bercampur lumpur membuat aneka jenis ikan sungai seperti ikan nila, udang, jambal, maupun patin, mendadak lemas dan muncul ke permukaan.
Ia mengatakan umumnya ikan hasil tangkapan untuk dikonsumsi bersama keluarga.
Selain berburu ikan mabuk, momen langka ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar bantaran sungai. (kmb/surabayatv)