GIANYAR, BALIPOST.com – Pameran seni Tirtha Agra Rupa Pewarisan Spirit Pita Maha ikut memeriahkan perayaan HUT ke-77 Proklamasi Republik Indonesia. Pameran yang digelar Yayasan Puri Kauhan Ubud di ARMA Museum, Ubud, Gianyar dibuka oleh Y.M. Bhikku Sri Pannavaro Mahathera dan Staf Khusus Presiden Bidang Kebudayaan Sukardi Rinakit, Rabu (17/8) dan akan berakhir 27 Agustus.
Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Ari Dwipayana, dalam rilisnya menjelaskan pameran karya seni lukis dan patung merupakan ikhtiar untuk meneruskan dan menyemai spirit keadiluhungan estetika Pita Maha yang dirintis tahun 1930-an dalam visualisasi terkini. Seluruh pelukis dan pematung yang terlibat dalam pameran ini merupakan seniman yang bertumbuh di desa-desa sepanjang aliran sungai Oos, dari Tegallalang, Payangan, Ubud, Panestanan, Mas, hingga Batuan.
“Pameran ini menampilkan 41 karya pelukis dan pematung, yang secara khusus menerjemahkan tema Tirtha-Agra-Rupa; air suci yang terepresentasi dalam stilistika visual yang genial dan autentik,” papar Ari Dwipayana yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI.
Y.M Bhikku Sri Pannavaro Mahathera dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara yang memberi ruang bagi masyarakat untuk belajar tentang alam, air dan peran pentingnya dalam kehidupan. Pendekatan seni, dipandang beliau sebagai cara yang tepat untuk menyampaikan pesan penting itu kepada masyarakat, tanpa menggurui. “Satu lukisan dapat menyampaikan berjuta makna, dan melalui karya seni kita bisa belajar banyak hal tanpa mengurui. Dunia tanpa seni (art), tidak bermakna,” ungkapnya.
Pameran Tirtha-Agra-Rupa ini juga dirangkai dengan diskusi Arts-talk yang melibatkan unsur seniman, akademisi, pemerhati dan pengamat seni. Acara Arttalk berturut-turut akan diselenggarakan pada 18, 21 dan 27 Agustus. Selain itu juga diselenggarakan lomba seni lukis tingkat sekolah dasar bertema ekologis, Minggu, 20 Agustus 2022. (kmb/balipost)