Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana penutupan TPA Suwung menjelang pelaksanaan G20 di Bali, sudah lama disampaikan pemerintah pusat. Bahkan, sejumlah kabupaten/kota telah melakukan terobosan untuk pengolahan sampah mengantisipasi penutupan TPA terbesar di Bali ini. Karena rencana penutupan itu sudah dapat dipastikan.

Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves)  Luhut Binsar Pandjaitan, yang ditemui saat peninjauan TPST di Kesiman Kertalangu, Rabu (31/8), kembali menegaskannya. “TPA Suwung pasti akan ditutup,” katanya.

Baca juga:  2022, Kasus WNA Terlibat Kejahatan Meningkat Dua Kali Lipat

Dikatakan, sebelum melakukan penutupan, pihaknya meminta kepada Pemkot Denpasar untuk melibatkan Unud melakukan kajian terhadap pengelolaan sampah yang ada di TPA tersebut. Karena ada dua jenis sampah yang kini ada di TPA tersebut. Sampah basah dan sampah kering.

Dikatakan, pola pengelolaan sampah ini, perlu melibatkan Unud dalam melakukan kajian. Perlu dihitung sampah yang ada di sana. Misalnya saja, sampah kering yang terdiri dari sampah plastik apa bisa dijual. Sedangkan sampah basahnya diapakan. Inilah perlunya mengajak Unud. “Nanti kalau sampah keringnya bisa dijual, kan bisa mengurangi tiping fee-nya,” ujar Luhut.

Baca juga:  Bantu UMKM, Puluhan Produk Lokal Bali Dipasarkan Alfamart

Terkait dengan langkah antisipasi penutupan TPA Suwung ini, Pemkot Denpasar telah membangun tiga TPST dan puluhan TPS3R. “Saat ini sudah ada 18 TPS3R dan satu TPST yang sudah operasi dan sekarang sedang dibangun,” ujar Kabid Sampah dan limbah B3, DLHK, Ketut Adi Wiguna. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN