Pura Gede Luhur Batu Ngaus di Desa Cemagi, Mengwi. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pura Gede Luhur Batu Ngaus di Desa Cemagi, Mengwi, Kabupaten Badung diyakini dapat menganugerahi penyembuhan berbagai macam penyakit sekala maupun niskala. Pura yang di-empon oleh krama desa adat yang hampir keseluruhan dulunya berprofesi sebagai petani.

Bendesa Adat Cemagi Ketut Karpiana mengatakan, masyarakat adat hingga kini terus melakukan upaya pelestarian Pura tersebut. Lantaran pelestarian Pura ini juga sebagai bentuk melestarikan lahan pertanian. “Adanya pelestarian Pura Gede Luhur Batu Ngaus untuk pelestarian tanah pertanian dan pengairan. Sama seperti di Batur yakni Pura Ulun Danu Batur,” ujar Karpiana.

Baca juga:  Desa Adat Petulu Gelar Karya Agung

Menurutnya, para petani yang mendapatkan musibah diserang hama akan dilakukan upacara pakelem. Bahkan, dalam upacara ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Cemagi melainkan oleh 7 Pesadahan. “Selain di Badung ada juga yang dari Tabanan. Atau dari daerah yang banyak sawahnya, seperti juga beberapa daerah di Gianyar. Bahkan Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan secara rutin melaksanakan upacara pakelem,” ungkapnya.

Keunikan dari Pura ini, Karpiana menjelaskan, sebagai pemberi kesejahteraan bagi pertanian. Sehingga ketujuh Pesadahan tersebut memohon pamargi, keselamatan dan kerahayuan kepada Ida Batara yang berstana di Pura Gede Luhur Batu Ngaus. “Masyarakat yang memiliki sawah nunas tirta di sana. Jadi Ida Batara memberikan pamargi, keselamatan dan kerahayuan ring carik,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Adat Lelateng Tetap Pertahankan Kesenian Kendang Mebarung

Salah satu bentuk pelestarian Pura, Karpiana menerangkan, setiap piodalan seluruh masyarakat akan turun untuk membantu kegiatan upacara. Terutama masyarakat yang menjadi jero sunggi yang jumlahnya sekitar ratusan KK. “Saat ada upacara seluruh warga desa adat ikut turun, karena semuanya notabene sebagai krama carik. Bahkan pekaseh (kelian subak) juga ikut sebagai panitia,” imbuhnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN