Petani sedang memanen cabai. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana menganggarkan bantuan bibit cabe di tiap desa pada APBD Perubahan 2022 ini. Di tiap desa, Distan mengalokasikan sebanyak 3000 bibit yang nantinya mendukung program Gerakan Membangun Sistem Intensifikasi Pekarangan (Gerbang Si Intan).

Program ini mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk tanaman produktif yang dapat menunjang kebutuhan rumah tangga. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, Jumat (9/9) mengatakan Distan pada APBD Perubahan ini menganggarkan bibit cabai untuk di 51 desa/kelurahan.

Baca juga:  Kinerja Penanganan COVID-19 Terbaik di Bali, Jembrana Diganjar DID Rp 14 M Lebih

Di masing-masing desa/kelurahan itu dialokasikan 3000 bibit cabe. “Ini berkaitan juga dengan Program Gerbang Si Intan, kita baru mengalokasikan di Perubahan tinggal menunggu ketok palu. Bibit mungkin setinggi 10 cm,” terang Sutama.

Program ini dijalankan dalam rangka pemanfaatan pekarangan warga. Sehingga dengan ada tanaman produktif di pekarangan masyarakat bisa mandiri, tidak tergantung membeli bahan tersebut.

Selain cabai, dalam program Gerbang Si Intan ini, masyarakat atau kelompok di desa juga diharapkan aktif memanfaatkan pekarangannya untuk menanam sayuran seperti, tomat, bawang, dan lainnya.

Baca juga:  Jaga Stabilitas Harga, Bali Dijatah 205 Hektare Penanaman Cabai

Di sisi lain, Bupati Jembrana I Nengah Tamba, di sela-sela olahraga Jumat, juga mengimbau kepada jajarannya baik ASN dan non-ASN untuk mulai menanam tanaman kebutuhan pokok di rumah masing-masing. Salah satunya yang bisa dipilih untuk ditanam di pekarangan adalah tanaman cabai. “Hari ini kita menghadapi inflasi bahan pokok yang begitu tinggi karena kenaikan harga bahan bakar minyak. Saya harap kita mulai untuk menanam tanaman kebutuhan pokok seperti cabai, bawang dan tomat,” ucap Bupati Tamba.

Baca juga:  Harga Kopi Kintamani di Musim Panen Tak Sebagus Tahun Lalu

Bupati Tamba melihat di kabupaten Jembrana masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Lahan tersebut harapnya dapat digunakan untuk menanam tanaman kebutuhan pokok. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN