Komisi V DPR RI saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Sanur didampingi Kadishub Denpasar Ketut Sriawan, Kamis (15/9). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek pelabuhan Sanur yang kini sedang berjalan diharapkan memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Karena itu, kualitas proyek ini harus dilakukan secara baik dan tepat waktu.

Terlebih, dalam waktu dekat akan ada pelaksanaan Presidensi G20 sehingga para delegasi bisa memanfaatkan pelabuhan ini ketika mereka akan melakukan kunjungan ke objek wisata di Bali. Hal ini diungkapkan ketua rombongan kerja spesifik Komisi V DPR RI, Ridwan Bae saat mengunjungi proyek pelabuhan Sanur, Kamis (15/9).

Para anggota Komisi V ini diterima Kadis Perhubungan Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, Kadishub Denpasar, Ketut Sriawan, Direktur Kepelabuhan Kemenhub, Subagiyo serta pihak KSOP Kelas II Benoa.

Baca juga:  DPR Waswas Jutaan Warga Tak Bisa Memilih

Ridwan Bae mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi proyek pelabuhan Sanur ini yang sudah terealisasi. Karena pada kunjungan kerja di tahun 2019 lalu, pihaknya mendukung pembangunan pelabuhan ini agar penumpang yang menyebrang  ke Nusa Penida, baik itu wisatawan maupun masyarakat lokal, tidak sulit naik ke kapal. “Kalau sebelum ada pelabuhan ini penumpang kan kesulitan naik kapal, mereka harus berbasah-basah, dan sekarang tidak seperti itu lagi,” ujarnya.

Baca juga:  Belasan Pemulung Diajak Kerjasama Kumpulkan Sampah Plastik di TPA Mandung

Sementara itu, Direktur Kepelabuhan Kemenhub, Subagiyo mengungkapkan saat ini proyek yang digarap Hutama-Bangun-Virama KSO ini secara kumulatif telah mencapai 93 persen. Progres ini mengalami deviasi atau maju dari rencana sebesar 4 persen. Karena sesuai rencana pada saat ini harusnya progres baru mencapai 88,9 persen. “Jadi proyek ini mengalami kemajuan yang signifikan,” ujarnya dihadapan para anggota Komisi V DPR RI.

Dikatakan, proyek ini dibangun juga berkat dukungan dari Komisi V DPR RI yang telah memberikan berbagai usulan untuk realisasi proyek ini. Setidaknya, proyek multiyears ini digarap sejak tahun 2020  dengan anggaran Rp19 miliar, kemudian disusul pada 2021 sebesar Rp100,4 miliar, pada 2022 ini sebanyak Rp150 miliar dan tahun 2023 kembali dianggarkan sebesar Rp87,79 miliar.

Baca juga:  Kuta Lebih Baik Macet Tapi Hidup

Pelabuhan ini akan menampung 26 kapal sandar, dengan jenis kapal wisata dan bobot maksimal 116 GT. Pelabuhan ini akan menghubungkan sejumlah tempat wisata di Nusa Penida, Nusa Lembongan, serta Nusa Ceningan. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN